JAKARTA, KOMPAS.com - Survei nasional yang digelar Indikator Politik Indonesia (IPI) menunjukkan, 73,8 persen responden setuju bahwa masyarakat semakin sulit menggelar unjuk rasa.
Persentase itu didapat dari dua kategori jawaban responden, yakni 20,8 persen menyatakan sangat setuju dan 53 persen responden menyatakan agak setuju.
Sementara, sebanyak 19,6 persen responden menyatakan kurang setuju dan 1,5 persen responden menyatakan tidak setuju sama sekali.
Baca juga: Kemenkominfo: Kami Perlu Luruskan Informasi yang Salah, Bukan Batasi Kebebasan Berpendapat
Sebanyak 5,1 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.
"Yang menyatakan sangat setuju (20,8 persen) memang agak imbang dengan yang mengatakan tidak setuju (19,6 persen)," ujar Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers virtual, Minggu (25/10/2020).
"Tetapi yang menyatakan agak setuju, ini yang lebih dekat ke setuju atau yang cenderung setuju, itu mayoritas (53 persen)," lanjut dia.
Total responden, diketahui berjumlah 1.200, terdiri dari 50,3 persen laki-laki dan 49,7 persen perempuan.
Dilihat dari gender, dari 50,3 persen responden laki-laki, yang menyatakan sangat setuju bahwa unjuk rasa semakin sulit berjumlah 26,1 persen.
Sementara, yang menyatakan agak setuju 45 persen, 20 persen menyatakan kurang setuju dan yang menyatakan tidak setuju sama sekali ada 2,1 persen.
Responden laki-lakiyang tidak menjawab ada 6,8 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.