Persentase itu didapat dari dua kategori jawaban responden, yakni 20,8 persen menyatakan sangat setuju dan 53 persen responden menyatakan agak setuju.
Sementara, sebanyak 19,6 persen responden menyatakan kurang setuju dan 1,5 persen responden menyatakan tidak setuju sama sekali.
Sebanyak 5,1 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.
"Yang menyatakan sangat setuju (20,8 persen) memang agak imbang dengan yang mengatakan tidak setuju (19,6 persen)," ujar Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers virtual, Minggu (25/10/2020).
"Tetapi yang menyatakan agak setuju, ini yang lebih dekat ke setuju atau yang cenderung setuju, itu mayoritas (53 persen)," lanjut dia.
Total responden, diketahui berjumlah 1.200, terdiri dari 50,3 persen laki-laki dan 49,7 persen perempuan.
Dilihat dari gender, dari 50,3 persen responden laki-laki, yang menyatakan sangat setuju bahwa unjuk rasa semakin sulit berjumlah 26,1 persen.
Sementara, yang menyatakan agak setuju 45 persen, 20 persen menyatakan kurang setuju dan yang menyatakan tidak setuju sama sekali ada 2,1 persen.
Responden laki-lakiyang tidak menjawab ada 6,8 persen.
Adapun, dari total 49,7 persen responden wanita, 15,6 persen responden menjawab sangat setuju, 61 persen menjawab agak setuju, 19,2 persen menjawab kurang setuju dan 1 persen menjawab tidak setuju sama sekali.
Responden wanita yang tidak menjawab, sebesar 3,3 prsen.
Survei ini dilakukan sejak 24 hingga 30 September 2020 terhadap 1.200 responden secara acak dan tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Metode survei dilaksanakan melalui wawancara telepon dengan margin error kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/25/20571721/survei-ipi-738-persen-setuju-masyarakat-makin-sulit-berunjuk-rasa