JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Puan Maharani menyatakan Pilkada 2020 penting digelar demi memastikan penanganan pandemi Covid-19 di daerah terlaksana dengan baik.
Sebab, menurutnya, kehadiran gubernur dan wali kota/bupati definitif memastikan pengambilan kebijakan publik strategis dalam penanganan pandemi.
"Pelaksanaan Pilkada serentak lebih penting dilaksanakan untuk menguatkan penanganan pandemi Covid-19," kata Puan dalam keterangan tertulis, Rabu (21/10/2020).
Ia mengatakan, pelaksanaan Pilkada 2020 sudah diundur dari semula 23 September menjadi 9 Desember akibat pandemi.
Baca juga: KPU: Kalau Pilkada Ditunda Sekarang, Akan Ada Banyak Persoalan
Puan berpendapat, jika pilkada terus diundur maka posisi kepala daerah di 270 daerah harus diganti dengan pejabat pelaksana tugas (Plt) yang kapasitasnya terbatas.
"Justru dapat membuat kerja pemerintah daerah menjadi lambat dan menimbulkan lebih banyak ketidakpastian," ucapnya.
Sementara, Puan mengatakan di masa pandemi Covid-19 ini pemda butuh bergerak cepat dan tepat sehingga dapat memberikan perlindungan bagi masyarakat.
Menurutnya, yang harus dipastikan saat ini adalah pelaksanaan tahapan Pilkada 2020 harus sesuai dengan protokol kesehatan.
Ia pun meminta para pasangan calon kepala daerah berinovasi dalam berkampanye.
"Yang penting adalah kita harus bersama-sama memantau dan mengingatkan agar kampanye-kampanye yang dilakukan selama Pilkada benar-benar mengikuti protokol kesehatan yang ketat," tegas Puan.
Sementara itu, berbagai pihak telah menyuarakan agar pemerintah menunda gelaran Pilkada 2020. Pilkada yang digelar pada 9 Desember dikhawatirkan menjadi klaster penularan Covid-19.
Baca juga: Bawaslu Kalbar Temukan 12 Pelanggaran Protokol Kesehatan di Pilkada 2020
Salah satunya adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang merekomendasikan pilkada ditunda.
Menurut LIPI, keputusan tetap melaksanakan pilkada di tengah pandemi bukan sesuatu keputusan yang bijaksana. Terlebih, saat kondisi kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah serta belum terkendali.
"(Pilkada di tengah pandemi) bukanlah sebuah sikap bijak dari sebuah pemerintahan demokratis yang terbentuk atas dasar kehendak rakyat," kata Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI Firman Noor dalam konferensi pers, Kamis (1/10/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.