Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liputan6.com Laporkan Kasus Doxing terhadap Jurnalisnya ke Polisi

Kompas.com - 21/09/2020, 13:07 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Liputan6.com melaporkan tindakan teror melalui doxing atau penyebarluasan informasi pribadi yang menimpa jurnalisnya, Cakrayuni Nuralam, ke Polda Metro Jaya, Senin (21/9/2020).

Laporan itu diterima polisi dan terdaftar dengan nomor LP/5604/IX/YAN.2.5./2020/SPKT PMJ. Saat melapor, pihak Liputan6.com didampingi oleh LBH Pers.

"Kami sudah melaporkan pelaku penyebaran informasi data pribadi jurnalis Liputan6.com dan perubahan dokumen elektronik milik Liputan6.com,” kata Direktur Eksekutif LBH Pers Ade Wahyudin melalui keterangan tertulis, Senin.

Baca juga: AJI Jakarta Desak Kepolisian Usut Doxing terhadap Jurnalis

Ade mengatakan, laporan tersebut menjadi bentuk perlawanan terhadap tindakan yang mengintimidasi media atau jurnalis.

Dengan adanya pelaporan tersebut, ia pun berharap agar pelaku jera.

"Agar pelaku mendapatkan efek jera. Kerja jurnalis adalah untuk kepentingan publik yang dilindungi UU Pers," tuturnya.

LBH Pers juga berharap agar jurnalis lain yang menjadi korban dari serangan serupa untuk melapor kepada aparat penegak hukum.

Baca juga: Liputan6.com Kecam Aksi Doxing di Media Sosial terhadap Jurnalisnya

Sementara itu, menurut pihak Liputan6.com, laporan kepada polisi dilakukan setelah pihaknya mengadukan kasus tersebut kepada Komnas HAM pada Selasa (15/9/2020).

Menurut Komnas HAM, doxing termasuk kejahatan digital yang melanggar hak asasi manusia.

Dalam keterangan yang sama, Pemimpin Redaksi Liputan6.com Irna Gustiawati menuturkan, serangan tersebut juga berdampak kepada keluarga korban, khususnya istri dan anak balitanya.

Diberitakan, menurut Liputan6.com, kasus ini bermula saat korban memublikasikan artikel cek fakta yang memverifikasi klaim yang menyebutkan bahwa politisi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan, merupakan cucu dari pendiri PKI di Sumatera Barat, Bachtaroeddin, pada 10 September 2020.

Serangan doxing bermula pada Jumat 11 September 2020, dengan skala masif.

Baca juga: KSP: Kami Tak Gunakan Buzzer, tetapi Influencer

Kemudian, sekitar pukul 18.20 WIB, akun Instagram @d34th.5kull mengunggah foto korban tanpa izin.

Lalu, sekitar pukul 21.03 WIB, akun @d34th.5kull mengunggah video dengan narasi negatif dan mengungkap akun media sosial pribadi jurnalis dan dibuat ulang akun lain.

Menurut rilis Liputan6.com, setidaknya ada empat akun yang teridentifikasi sebagai pelaku doxing.

Lalu, pada 13 September 2020, ada pelaku yang mengambil karya jurnalistik pewarta foto Liputan6.com tanpa izin.

Menurut Liputan6.com, karya itu diubah oleh pelaku untuk menyerang korban dan institusi media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com