Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Capai Target Bauran Energi 23 Persen, Indonesia Kerja Sama dengan Inggris Luncurkan Program Mentari

Kompas.com - 06/08/2020, 19:47 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Ke depannya, pihak Inggris akan membagikan pengalamannya dalam menyiapkan kerangka regulasi energi terbarukan, yang bermuara pada pembentukan ikilm bisnis yang lebih baik, serta mendorong keterlibatan swasta dalam proyek-proyek on-grid dan off-grid energi baru terbarukan (EBT).

Selain bantuan teknis, program tersebut juga akan berfokus kepada mitra usaha (match-making), pengetahuan, dan inovasi untuk meningkatan kapasitas listrik di proyek mikro grid, serta pembangunan hubungan dagang EBT di tingkat domestik maupun internasional.

Perlu diketahui, selain menjalin kemitraan strategis dengan dunia internasional, pemerintah juga melakukan langkah lain untuk mencapai target baruan energi.

Langkah tersebut, yaitu mengonversi pembangkit-pembangkit listrik berbasis fosil dengan pembangkit berbasis EBT.

Baca juga: Akselerasi EBT di Era New Normal, Bisa Hasilkan 9.000 MW Pembangkit EBT pada 2024

Berdasarkan hasil inventarisasi Kementerian ESDM, dalam waktu 3 tahun, terdapat 2.246 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), 23 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan 46 Pembangkit Listrik tenaga Gas Uap (PLTGU) yang akan dikonversi.

“PLTD yang dikonversi berusia lebih dari 15 tahun. Sedangkan PLTU dan PLTGU yang berusia lebih dari 20 tahun,” kata Ego.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com