JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam rencana aneksasi (penggabungan wilayah) yang dilakukan Israel terhadap wilayah Tepi Barat Palestina.
Hal itu tercantum dalam maklumat tentang aneksasi Israel terhadap wilayah Tepi Barat Palestina yang ditandatangani Wakil Ketua Umum Muhyiddin Junaidi dan Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas, Rabu (1/7/2020).
"Mengutuk keras aneksasi yang dilakukan oleh pemerintah Israel terhadap wilayah Tepi Barat Palestina," seperti ditkutip dari poin dua Maklumat MUI.
Baca juga: Menag Sebut Indonesia Dukung Palestina Berdaulat dan Bebas dari Aneksasi
Dalam maklumat tersebut juga disampaikan bahwa aneksasi merupakan kejahatan yang sangat nyata dan sistemik.
Aneksasi dinilai dapat memicu konflik yang berkepanjangan dan ketidakamanan global.
"Tindakan aneksasi ini juga merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional, hak asasi manusia (HAM), dan kemerdekaan serta kedaulatan," demikian isi poin lainnya dari maklumat itu.
Baca juga: DPR RI Kecam Rencana Aneksasi Israel di Tepi Barat
Melalui maklumat tersebut, MUI juga menghargai dan mendukung sikap Pemerintah Indonesia yang secara konsisten selalu mendukung perjuangan Palestina.
Kemudian, MUI mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan sidang penetapan untuk mengeluarkan Israel dari keanggotaan PBB atas kesengajaannya berkhianat dan melanggar banyak resolusi PBB.
"Memberikan dukungan penuh kepada seluruh elemen bangsa Indonesia, civil society, masyarakat internasional, dan negara sahabat anggota PBB dan OKI untuk membela Palestina dan ciptakan perdamaian dunia," tulis maklumat tersebut.
Baca juga: Pemerintah Diminta Ambil Langkah Nyata Terkait Aneksasi Tepi Barat Palestina oleh Israel
Pada bagian akhir maklumat, MUI juga menyerukan umat Islam untuk melakukan qunut nazilah demi keselamatan bangsa dan rakyat Palestina.
Diketahui, konflik Palestina-Israel kembali memanas setelah rencana Perdana Menteri Netanyahu untuk menganeksasi wilayah Tepi Barat pada 1 Juli mendatang.
Rencana itu pun menuai banyak kecaman dari berbagai negara, khususnya negara Arab.
Jika aneksasi itu benar-benar terjadi, Palestina bakal mendeklarasikan negara independen, sementara Hamas siap mengobarkan peperangan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.