Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: Kunci Keberhasilan Isolasi Mandiri adalah Perasaan Gembira

Kompas.com - 06/04/2020, 14:42 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, salah satu kunci keberhasilan dalam isolasi mandiri adalah perasaan yang tetap gembira.

Menurut Yuri, secara ilmiah, perasaan gembira sangat berpengaruh terhadap imunitas individu.

"Secara ilmiah, perasaan gembira, tidak tertekan, perasaan tidak stres itu sangat memengaruhi perbaikan pada status imunitas seseorang," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin (6/4/2020).

"Artinya, kalau orang itu sedih, stres, ketakutan, maka umunitasnya akan turun dan memperparah penyakit," lanjut dia.

Baca juga: Pemerintah: Isolasi Mandiri 14 Hari, Dipantau Petugas Kesehatan

Oleh karena itu, pemerintah menyarankan agar lokasi untuk pelaksanaan isolasi mandiri dipilih yang tidak menimbulkan rasa tertekan.

Selain itu, untuk menjaga kondisi psikis individu, disarankan pula ada fasilitas yang mendukung, yakni fasilitas penunjang kehidupan sehari-hari atau fasilitas hiburan.

"Sebaiknya dipilih bagaimana caranya mereka bisa bergembira. Misalnya tadi kita lihat ada fasilitas olahraga supaya individu tenang dan bisa lupa (melupakan kekhawatiran karena tertular Covid-19," jelas Yuri.

Pemerintah mempersilakan masyarakat untuk menyiapkan lokasi isolasi mandiri di mana pun selama memadai.

Baca juga: Kisah Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

"Di tempat mana saja kalau memang itu inisiatif masyarakat, tetapi itu membawa rasa bahagia, tenang. Itulah kuncinya. Kemudian perlu ditanamkan bahwa saat melakukan isolasi diri, individu perlu menyadari bahwa itu untuk melindungi orang yang sehat," tegas Yuri.

Dengan menerapkan berbagai saran pemerintah tersebut, kaya Yuri, masyarakat diharap tidak merasa seperti "dipenjara".

"Ini kan prinsip dari komitmen yang sakit melindungi yang sehat, sehingga tidak ada yang merasa seperti dipenjara," lanjut dia.

Sebelumnya, Yuri menjelaskan, ada empat kelompok yang harus melakukan isolasi atau karantina untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19 yang disebabkan virus corona.

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Dirawat di RS Setelah 10 Hari Isolasi Mandiri karena Virus Corona

Keempatnya yakni individu yang terkonfirmasi tertular Covid-19, individu yang kemungkinan tertular berdasarkan hasil rapid test dan individu yang merasakan keluhan yang mengarah atau menyerupai gejala Covid-19.

Kemudian, individu yang tidak merasakan keluhan tertentu tetapi terjangkit Covid-19.

Dia pun menjelaskan bahwa isolasi mandiri sebaiknya dilakukan lebih dari 14 hari. Hal tersebut merujuk pada masa inkubasi penularan Covid-19 selama 14 hari.

Selanjutnya, dalam isolasi mandiri harus memperhatikan kontrol. Artinya, selama 14 hari ada monitoring oleh petugas kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com