Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: Isolasi Mandiri 14 Hari, Dipantau Petugas Kesehatan

Kompas.com - 06/04/2020, 12:13 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, isolasi mandiri dilakukan lebih dari 14 hari.

Hal tersebut merujuk kepada masa inkubasi penularan Covid-19, yakni selama 14 hari.

"Yang pertama, tentunya kita harus menggunakan waktu. Waktu inkubasi terpanjang yang kita yakini adalah 14 hari sebagai pedoman," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin (6/4/2020).

"Artinya isolasi mandiri ini mestinya harus melewati 14 hari," lanjut dia.

Baca juga: Kisah Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

Dalam isolasi mandiri, harus memperhatikan pengawasan petugas kesehatan. Artinya, selama 14 hari ada monitoring oleh petugas kesehatan.

"Siapapun yang melaksanakan isolasi diri, pasti dalam kontrol petugas kesehatan. Nanti 14 hari kalau sudah selesai, tentunya akan dilakukan pemeriksaan ulang," papar Yuri.

"Kita berharap bisa dilakukan pemeriksaan dengan cara molekuler atau PCR. Kalau sudah negatif, ya berarti sudah betul-betul negatif tidak ada masalah untuk dia," lanjut dia.

Adapun, isolasi mandiri dianggap berhasil apabila individu tetap sehat tanpa keluhan kesehatan apapun hingga hari terakhir masa jaga jarak tersebut.

"Manakala dia tanpa keluhan, maka sampai dengan hari terakhir dan vitalitasnya bagus. Atau kalau ada keluhan disertai sesak dan sebagainya, lalu dengan kondisi isolasi mandiri sampai dengan hari terakhir terjadi tanpa bantuan berarti itu di dalam kondisi baik," tutur Yuri.

Baca juga: Cara Warga Sleman Bantu Keluarga yang Isolasi Mandiri, Jaga dan Penuhi Kebutuhannya

Akan tetapi, dirinya mengingatkan bahwa bukan berarti individu tidak perlu menjaga kondisi tubuh setelah dinyatakan negatif dari Covid-19.

"Bukan berarti kalau saya sudah negatif, maka saya tidak menjaga diri dengan memperhatikan jarak dengan orang lain. Tetapi ini kan demi bisa berlangsung dalam beberapa bulan," tambah Yuri.

Usai menjalani isolasi mandiri, individu telah memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakit ini dan bagaimana upaya untuk mencegahnya.

"Inilah yang kemudian setelah dia kembali ke keluarganya bisa menjadi agent of change buat masyarakat sekitarnya untuk memberikan pemahaman tentang apa sih sebenarnya Covid-19, " tutur Yuri.

Baca juga: Masyarakat yang Telanjur Mudik Diminta Isolasi Mandiri Selama 14 Hari

Sebelumnya, Yuri menjelaskan ada empat kelompok yang harus melakukan isolasi atau karantina untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19 yang disebabkan virus corona.

Keempatnya, yakni individu yang terkonfirmasi tertular Covid-19, individu yang kemungkinan tertular berdasarkan hasil rapid test, individu yang merasakan keluhan yang mengarah atau menyerupai gejala Covid-19.

Kemudian, individu yang tidak merasakan keluhan tertentu tetapi terjangkit Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com