Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Campur Tangan Jokowi di Tiga Kali Munas Partai Golkar...

Kompas.com - 04/12/2019, 11:21 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

2017

Munas Luar Biasa Golkar kembali digelar pada 2017. Penyebabnya, Setya Novanto yang belum genap setahun memimpin Partai Beringin tersandung kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dalam munaslub kali ini, Airlangga Hartarto yang juga Menteri Perindustrian menjadi calon tunggal dan akhirnya terpilih secara aklamasi.

Muncul isu bahwa mulusnya jalan Airlangga meraih kursi Golkar 1 atas campur tangan Presiden Jokowi.

Apalagi, sebelum Munaslub Partai Golkar digelar, Jokowi sempat mengumpulkan para ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar tingkat I di Istana Bogor. Mereka adalah pemilik suara di Munas. Namun Jokowi menegaskan pertemuan itu bukan untuk mengintervensi pilihan mereka.

Baca juga: Pertemuan DPD Golkar dengan Jokowi Bahas Munaslub

Ia mengaku alasannya menerima para ketua DPD I Golkar karena mendengar partai berlambang beringin itu dalam kondisi memanas.

Padahal, Jokowi menilai Golkar memiliki pengaruh mengakar ke masyarakat. Dia khawatir, ketika internal Golkar memanas, tensi perpolitikan dalam negeri ikut meningkat.

"Oleh karena itu, ketika saya menerima surat permohonan untuk bertemu dengan saya, dari DPD I golongan karya. Saat itu juga saya sampaikan, saya terima," kata Jokowi.

Dalam pertemuan itu, kata Jokowi, dia meminta kepada ketua DPD Golkar se-Indonesia agar menjaga soliditas Golkar dari dalam agar stabilitas perpolitikan nasional tidak terganggu.

Namun, menurut dia, para ketua DPD I Golkar tersebut justru ingin menyampaikan padanya mengenai dukungan unguk pencalonan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar.

"Saya iseng-iseng tanya. 'apa ada aspirasi lain'. Saya tunggu. Saya tengok kanan, saya tengok kiri. 'Enggak ada pak'. Artinya sudah bulat. Saya tidak mempengaruhi. Saya hanya menceritakan pertemuan saat itu," kata Jokowi.

Baca juga: Airlangga Hartarto Undang Jokowi ke Munaslub Golkar

2019

Munas Partai Golkar kali ini digelar sesuai periodesasi kepemimpinan lima tahunan. Tak ada kejadian luar biasa terkait konflik internal atau ketum parpol terlibat korupsi seperti sebelumnya.

Petahana Airlangga Hartarto mencalonkan diri kembali dalam Munas kali ini. Pesaing terberatnya adalah Bambang Soesatyo, yang juga adalah Ketua MPR RI.

Namun, Bambang Soesatyo justru menyatakan mengundurkan diri hanya beberapa jam sebelum Presiden Jokowi membuka Munas, Selasa (3/12/2019) kemarin.

Pengunduran diri diumumkan oleh pria yang akrab disapa Bamsoet itu setelah bertemu Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. Bambang mengaku mengundurkan diri demi menghindari terjadinya perpecahan di tubuh partai beringin.

Langkah Bamsoet itu pun belakangan diikuti kandidat ketua umum lain seperti Indra Bambang Utoyo dan Agun Gunanjar.

Baca juga: Drama Mundurnya Sejumlah Caketum Golkar Jelang Munas

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com