Munas Luar Biasa Golkar kembali digelar pada 2017. Penyebabnya, Setya Novanto yang belum genap setahun memimpin Partai Beringin tersandung kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi.
Dalam munaslub kali ini, Airlangga Hartarto yang juga Menteri Perindustrian menjadi calon tunggal dan akhirnya terpilih secara aklamasi.
Muncul isu bahwa mulusnya jalan Airlangga meraih kursi Golkar 1 atas campur tangan Presiden Jokowi.
Apalagi, sebelum Munaslub Partai Golkar digelar, Jokowi sempat mengumpulkan para ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar tingkat I di Istana Bogor. Mereka adalah pemilik suara di Munas. Namun Jokowi menegaskan pertemuan itu bukan untuk mengintervensi pilihan mereka.
Baca juga: Pertemuan DPD Golkar dengan Jokowi Bahas Munaslub
Ia mengaku alasannya menerima para ketua DPD I Golkar karena mendengar partai berlambang beringin itu dalam kondisi memanas.
Padahal, Jokowi menilai Golkar memiliki pengaruh mengakar ke masyarakat. Dia khawatir, ketika internal Golkar memanas, tensi perpolitikan dalam negeri ikut meningkat.
"Oleh karena itu, ketika saya menerima surat permohonan untuk bertemu dengan saya, dari DPD I golongan karya. Saat itu juga saya sampaikan, saya terima," kata Jokowi.
Dalam pertemuan itu, kata Jokowi, dia meminta kepada ketua DPD Golkar se-Indonesia agar menjaga soliditas Golkar dari dalam agar stabilitas perpolitikan nasional tidak terganggu.
Namun, menurut dia, para ketua DPD I Golkar tersebut justru ingin menyampaikan padanya mengenai dukungan unguk pencalonan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar.
"Saya iseng-iseng tanya. 'apa ada aspirasi lain'. Saya tunggu. Saya tengok kanan, saya tengok kiri. 'Enggak ada pak'. Artinya sudah bulat. Saya tidak mempengaruhi. Saya hanya menceritakan pertemuan saat itu," kata Jokowi.
Baca juga: Airlangga Hartarto Undang Jokowi ke Munaslub Golkar
Munas Partai Golkar kali ini digelar sesuai periodesasi kepemimpinan lima tahunan. Tak ada kejadian luar biasa terkait konflik internal atau ketum parpol terlibat korupsi seperti sebelumnya.
Petahana Airlangga Hartarto mencalonkan diri kembali dalam Munas kali ini. Pesaing terberatnya adalah Bambang Soesatyo, yang juga adalah Ketua MPR RI.
Namun, Bambang Soesatyo justru menyatakan mengundurkan diri hanya beberapa jam sebelum Presiden Jokowi membuka Munas, Selasa (3/12/2019) kemarin.
Pengunduran diri diumumkan oleh pria yang akrab disapa Bamsoet itu setelah bertemu Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. Bambang mengaku mengundurkan diri demi menghindari terjadinya perpecahan di tubuh partai beringin.
Langkah Bamsoet itu pun belakangan diikuti kandidat ketua umum lain seperti Indra Bambang Utoyo dan Agun Gunanjar.
Baca juga: Drama Mundurnya Sejumlah Caketum Golkar Jelang Munas