Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Hisjam Sebut Pengurus DPP Memintanya Mundur dari Caketum Golkar

Kompas.com - 04/12/2019, 06:55 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Pendidikan Dasar Ridwan Hisjam mengaku sempat diminta mundur dari kontetasi pemilihan calon ketua umum oleh pengurus DPP Golkar saat sebelum pembukaan Musyawarah nasional (Munas).

"Saya sudah ditemui jam 4 (sore). Saya bilang saya endak mundur. Pengurus DPP menemui saya sampai jam 5, satu jam," ujar Ridwan usai pembukaan Munas, Selasa (3/12/2019) malam.

"Ya enggak, saya punya kesalahan apa disuruh mundur? salah saya di mana? tunjukkan kalau saya salah, kalau memang saya salah, saya mundur atau coret saja di verifikasi, padahal waktu itu belum tahu lolos atau enggak, jam 6 baru tahu," katanya.

Baca juga: Drama Mundurnya Sejumlah Caketum Golkar Jelang Munas

Ridwan sendiri menjadi penantang terakhir Airlangga Hartarto setelah bakal calon ketua umum lain ada yang dinyatakan tidak lolos verifikasi dan ada yang mengundurkan diri.

Di sisi lain, Ridwan mengaku belum bisa memastikan sudah berapa jumlah dukungan yang sudah dikantonginya. Mengingat, dalam Munas kali ini terdapat persyaratan dukungan 30 persen secara tertulis.

Namun demikian, politisi asal Jawa Timur sudah mulai melakukan pendekatan dengan seluruh pemilik hak suara asal kabupaten dan kota.

"Jadi saya tidak akan pakai uang, saya pakai konsep, jadi jangan dibilang saya melobi pakai uang, enggak, saya tidak akan pakai uang," ucap Ridwan.

Dalam pendekatan itu, Ridwan mengaku sudah menyampaikan visi dan misinya terkait dalam mengembalikan kejayaan Golkar.

"Kalau ditanya apakah sudah mendapatkan 30 persen, satupun belum. Karena, saya belum kerja, tapi saya sudah berkomunikasi dengan 560 kabupaten dan kota se-Indonesia melalui email, surat. Saya kirim pikiran saya mengenai kemenangan Partai Golkar," ungkap Ridwan.

Sebelumnya, ada sembilan oang yang mendaftar sebagai caketum Golkar. Namun belakangan,  empat bakal calon dinyatakan tak lolos verifikasi. Keempatnya yakni Indra Bambang Utoyo, Aris Mandji, Achmad Annama, dan Derek Loupatty.

Sementara tiga lainnya yakni Agun Gunandjar Sudarsa, Bambang Soesatyo, dan Mohamad Ali Yahya, menyatakan mundur.

Baca juga: Jelang Pemilihan Ketum Golkar, Ridwan Hisjam: Saya Atau Airlangga yang Mundur

Dalam Munas hari pertama yang berlangsung di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Selasa (3/12/2019), Presiden Joko Widodo secara resmi membuka perhelatan akbar lima tahunan Golkar tersebut.

Sejumlah tokoh juga turut hadir, di antaranya mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Kemudian Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PSI Grace Natalie, dan Wakil Ketua Umum PKB Ida Fauziah. Terakhir Mendagri Tito Karnavian dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com