Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Wapres Kalla, dari Pidato Tanpa Teks Hingga Ogah Diatur Istri

Kompas.com - 14/10/2019, 09:26 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang berakhir masa jabatan 20 Oktober 2019 mendatang, Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar perpisahan dengan seluruh staf di Trans Studio Mall, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu (13/10/2019).

Suasana haru meliputi acara perpisahan itu. Sejumlah orang terdekat memberikan kenang-kenangan.

Sang istri, Mufidah Kalla menceritakan sejumlah kisah semasa Kalla menjabat wakil presiden. Tidak ketinggalan, Kalla pun menceritakan sejumlah kenangannya saat menjadi orang nomor dua di republik.

Berikut sejumlah kenangan di acara perpisahan Kalla dengan seluruh stafnya:

1. Berpidato Tanpa Teks

Salah satu yang Kalla kenang semasa menjabat wakil presiden ialah tugasnya dalam berpidato tanpa teks di sejumlah acara kenegaraan. Kalla memang jarang membaca teks jika berpidato.

Karenanya, Kalla hanya meminta garis besar isi pidato kepada stafnya. Selebihnya, saat berpidato, ia berimprovisasi sesuai garis besar tema yang disampaikan.

Baca juga: Jusuf Kalla Gelar Perpisahan dengan Seluruh Staf Wapres

Ia pun berkelakar bahwa tugas terberat stafnya ialah justru menyalin pidatonya ke dalam tulisan.

"Kalau pidato, saya mau minta bahannya saja, bukan pidatonya. Jadi saya pidato dulu baru ditulis, jadi yang berat yang nulis pidato itu setelah saya pidato, jadi notulis," kata Kalla.

Ia lantas meminta maaf kepada stafnya yang selalu menyiapkan naskah pidato namun jarang terpakai.

Kebiasaan Kalla itu diamini oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohammad Oemar.

Baca juga: Cerita Wapres Kalla yang Hampir Tak Pernah Gunakan Teks Saat Pidato

Oemar yang hadir di dalam acara perpisahan itu mengungkapkan perasaan beberapa staf yang kebagian menyiapkan naskah pidato Kalla. Sebabnya, mereka khawatir naskah pidato yang disiapkan tak dipakai oleh Kalla.

"Mereka deg-degan kalau nanti (di naskah pidato) yang dipakai Pak JK hanya kata Assalamualaikum dan terima kasih," seloroh Oemar.

2. Tak Bisa Makan Tanpa Ditemani Staf

Kalla mengaku punya kebiasaan khusus, yakni tidak bisa makan sendirian.

Kalla selalu mengundang para staf untuk menemaninya bersantap di meja makan. Hal tersebut menjadi kebiasaan selama ia membantu Presiden Joko Widodo memimpin pemerintahan.

Baca juga: Jusuf Kalla Bercerita, Dia Tak Bisa Makan Tanpa Ditemani Para Staf

Oleh sebab itu, Kalla tidak jarang menghabiskan banyak waktu bersama para stafnya di meja makan.

Acara makan yang semestinya selesai dalam waktu 15 menit, menjadi satu jam lebih lantaran turut didiskusikan sejumlah topik pemerintahan saat mereka makan.

Namun, ia justru menilai kebiasaannya menjadi positif lantaran ia dan para staf bisa memanfaatkan momen tersebut untuk sekaligus menggelar rapat.

"Saya ada masalah sebenarnya soal makan. Tidak bisa makan sendiri. Jadi makan mesti hadir semua (staf). Makan seperempat jam, diskusinya satu jam, jadi itu sebabnya tidak perlu rapat, rapat di meja makan," kenang Kalla.

Ia sekaligus menghaturkan terima kasih kepada para stafnya yang telah membantu selama bertugas sebagai wakil presiden.

Baca juga: Jusuf Kalla Salat Jumat Bersama Wapres Terpilih Maruf Amin

Tugas-tugasnya sebagai wakil presiden dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan mereka semua.

"Karena itulah maka kita bisa jalani dengan baik," ujar Kalla.

"Terima kasih para ajudan yang mendampingi 24 jam sehingga semua lancar dan tak ada kekurangan. Ya tentu juga kadang saya marah gitu, walaupun saya jarang marah sebenarnya. Para deputi dan staf khusus, semua berjalan baik, kita sering berdiskusi di meja makan," lanjut Kalla.

3. Kalla Protes Mufidah Karena Atur Gaya Rambut dan Pakaian

Istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah Kalla, juga memiliki kenangan khusus dengan suaminya di masa menjabat sebagai orang nomor dua di republik.

Mufidah mengaku punya kebiasaan mengatur gaya rambut suaminya. Namun, selalu diprotes oleh Kalla.

"Mengatur kumis, rambut. Tidak mau diatur, Bapak bilang 'ini rambut saya tidak usah ikut campur," kenang Mufidah.

Baca juga: Cerita Mufidah Diprotes Saat Atur Gaya Rambut dan Pakaian Jusuf Kalla

Namun, Mufidah mengungkapkan, pada akhirnya Kalla menuruti sarannya dalam menata gaya rambut dan kumis.

Selain itu, Mufidah juga mengungkapkan ketidaksenangan suaminya mengenakan pakaian warna senada dengannya saat pergi ke suatu acara.

Bahkan, pernah saat hendak menghadiri suatu acara, Kalla mengganti pakaiannya lantaran warnanya sama dengan busana Mufidah.

"Bapak kalau pakai baju tidak mau pakai seragam. Kalau pakai seragam kayak pemain band katanya," ujar Mufidah yang lantas disambut tawa seluruh staf wakil presiden. 

 

Kompas TV Inilah momen perpisahan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan seluruh staf Sekretariat Wakil Presiden atau Setwapres di salah satu mall di Jalan Alternatif Cibubur, Cimanggis pada Minggu 13 Oktober 2019. Para ajudan dan paspampres pun memberikan hadiah kenang-kenangan perpisahan untuk Wapres JK. Para ajudan memberikan kenang-kenangan berupa foto JK dan Mufidah dari tampak belakang. Salah satu ajudan mengaku foto ini agar JK dan Mufidah tahu kalau para ajudan hanya selalu bisa melihat punggung mereka dari belakang. Sementara itu, Paspampres Grup B juga memberikan kenang-kenangan perpisahan lukisa yang berisi seluruh Anggota Paspampres Grup B. Lukisan ini diharapkan agar JK dan Mufidah bisa mengingat orang-orang yang selalu mengawal mereka berdua. Wapres JK pun berterima kasih atas kerja sama dari semua pihak. "Saya berterimakasih atas acara ini yang memberikan suasana haru dan mengingatkan kita semua pada saat kita bekerja sama-sama dengan baik," ucap JK. #perpisahanJK #wapresjk #jusufkalla
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com