Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mufidah Diprotes Saat Atur Gaya Rambut dan Pakaian Jusuf Kalla

Kompas.com - 13/10/2019, 17:18 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Khairina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufidah Kalla, punya kenangan khusus dengan suaminya di masa menjabat sebagai orang nomor dua di republik.

Mufidah mengaku punya kebiasaan mengatur gaya rambut suaminya. Namun selalu diprotes oleh Kalla.

"Mengatur kumis, rambut. Tidak mau diatur, Bapak bilang 'ini rambut saya tidak usah ikut campur," kenang Mufidah dalam video sambutan yang ditampilkan di acara perpisahan Kalla dengan seluruh staf wakil presiden.

Baca juga: Jusuf Kalla Gelar Perpisahan dengan Seluruh Staf Wapres

Namun, Mufidah mengungkapkan, pada akhirnya Kalla menuruti saran istrinya dalam menata rambut dan kumis.

Selain itu, Mufidah juga mengungkapkan ketidaksenangan suaminya mengenakan pakaian yang senada dengannya saat pergi ke suatu acara.

Bahkan, pernah saat hendak menghadiri suatu acara, Kalla mengganti pakaiannya lantaran warnanya sama dengan busana Mufidah.

"Bapak kalau pakai baju tidak ingin pakai seragam. Kalau pakai seragam kayak pemain band katanya," ujar Mufidah dalam video, lantas disambut tawa seluruh staf wakil presiden.

Baca juga: Cerita Wapres Kalla yang Hampir Tak Pernah Gunakan Teks Saat Pidato

Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar perpisahan dengan seluruh staf Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) di Trans Studio Mall, Jalan Alternatif Cibubur, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu (13/10/2019).

Dalam acara tersebut, hadir seluruh staf Setwapres yang terdiri dari PNS dan para staf ahli serta staf khusus.

Suasana haru melatari acara tersebut. Acara yang bertajuk perpisahan tersebut diawali dengan menampilkan video perjalanan hidup dan karir Kalla, mulai dari mengenal sang istri, Mufidah Jusuf Kalla, hingga ia terpilih menjadi wakil presiden kedua kalinya.

Selain itu, staf wakil presiden yang diwakili Kepala Setwapres Mohammad Oemar menyampaikan kesan-kesannya selama membantu Wapres Kalla bertugas.

Adapun para ajudan dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Grup B juga menyampaikan kesan dan memberikan Kalla kenang-kenangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com