Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2019, 21:27 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif berharap konferensi pers yang dilakukan Polri dan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), Rabu (17/7/2019) besok, mengungkapkan temuan baru dalam kasus penyiraman air keras Novel Baswedan.

"Kami berharap (konferensi pers) besok itu ada informasi yang lebih komprehensif tentang itu (kasus Novel Baswedan). Kami akan bersyukur kalau sudah ada diidentifikasi siapa pelakunya," kata Laode di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (17/7/2019).

Baca juga: Novel Baswedan Akan Ungkap Jenderal yang Diduga Terlibat Kasusnya, jika..

Soal apakah sebelumnya Polri dan TGPF menyerahkan temuannya itu ke KPK, Laode membantahnya. Ia mengaku, KPK tidak menerima laporan tersebut.

"Laporan akhirnya belum kami terima," kata dia.

Hal senada juga disampaikan Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo. Yudi mengatakan, yang terpenting bagi KPK adalah adanya kejelasan terkait pelaku penyiraman air keras terhadap Novel, bukan hal lain yang tidak substansif.

"Kami menyampaikan bahwa perlu diperjelas mengenai apa yang didapatkan oleh tim pencari fakta. Apakah pelakunya ditemukan atau tidak? Itu saja persoalannya," ujar Yudi, Selasa malam.

Baca juga: Setelah 2 Tahun, Begini Kondisi Terkini Mata Novel Baswedan

Apabila belum ada titik terang terkait terduga pelaku, Yudi menilai tim tersebut telah gagal. Ia akan mendesak dibentuknya tim lain yang lebih independen.

Yudi sekaligus mengingatkan bahwa Novel dan masyarakat sipil sudah menanti penuntasan kasus ini selama 820 hari.

"Kami meminta agar tidak lagi bentuknya rekomendasi. Tapi sudah ditemukan dan bahkan disebut pelakunya karena tim gabungan ini kan terdiri dari tim pakar dan juga tim kepolisian. Masyarakat tentu saja juga akan menanti dan menunggu siapakah pelakunya," ungkap Yudi.

Diberitakan, Polri dan TGPF akan menggelar konferensi pers, Rabu besok. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya akan mengungkap temuan meliputi fakta temuan di lapangan, hasil pemeriksaan serta pendapat dari para pakar atau ahli.

Namun, Dedi memastikan, konferensi pers belum mengarah pada tersangka.

"Tentunya masih belum (ada tersangka) ya. Masih dalam proses penyelidikan yang lebih mendalam lagi," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019).

Baca juga: Novel Baswedan Minta TGPF Fokus Temukan Pelaku Lapangan

Peristiwa penyerangan Novel terjadi pada 11 April 2017 subuh, saat Novel Baswedan tiba-tiba disiram air keras oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor.

Saat itu, Novel sedang berjalan menuju rumahnya usai menjalankan shalat subuh di Masjid Jami Al Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Cairan itu tepat mengenai wajah Novel. Kejadian itu berlangsung begitu cepat sehingga Novel tidak sempat mengelak. Tidak ada seorang pun yang berada di lokasi saat peristiwa penyiraman itu terjadi. Novel juga tidak bisa melihat jelas pelaku penyerangannya.

Hingga kini, kasus tersebut belum terungkap dan polisi juga belum menetapkan seorang pun sebagai tersangka.

 

Kompas TV Wakil presiden Jusuf Kalla berharap polisi dapat menjelaskan kepada publik, pelaku dan motif pelaku, setelah tim gabungan pencaru fakta, TGPF kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan, menyerahkan laporan hasil investigasinya ke Kapolri.<br /> <br /> JK yang mengaku sempat berbicara dengan Kapolri menyatakan, nantinya hasil kerja TGPF ini akan dipaparkan kepada publik. Dari sinilah baru diambil keputusan apakah ada TGPF lanjutan atau membentuk tim lain untuk ungkap kasus Novel.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Nasional
Jokowi Panggil 2 Menterinya, PKB Tegaskan Hak Angket Pemilu Terus Bergulir

Jokowi Panggil 2 Menterinya, PKB Tegaskan Hak Angket Pemilu Terus Bergulir

Nasional
Dirut Pertamina Patra Niaga Terjun Langsung Cek Kesiapan Layanan Avtur untuk Persiapan Lebaran 2024

Dirut Pertamina Patra Niaga Terjun Langsung Cek Kesiapan Layanan Avtur untuk Persiapan Lebaran 2024

Nasional
KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

Nasional
Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Nasional
SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

Nasional
Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Nasional
Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Nasional
Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Nasional
TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Nasional
Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Nasional
Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Nasional
TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

Nasional
KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

KPU Usahakan Rekapitulasi Provinsi Papua dan Papua Pegunungan Selesai Malam Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com