JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo mengungkapkan, anggota kelompok Anarko Sindikalisme yang melakukan sejumlah tindakan memancing kerusuhan pada Hari Buruh terkoordinasi melalui grup Whatsapp.
"Mereka (Anarko Sindikalisme) berkomunikasi di grup Whatsapp," ujar Dedi di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019).
Dedi menjelaskan, dalam grup Whatsapp, mereka dikoordinasikan untuk berkumpul di beberapa titik dan mengenakan baju berwarna gelap. Tak hanya itu, mereka juga diarahkan membawa barang-barang lainnya yang berhubungan dengan vandalisme.
Baca juga: Polri: Kelompok Anarko Sindikalisme Berisi Pelajar SMP hingga Mahasiswa
"Mereka diminta kumpul di titik satu, dua, tiga, empat, dan seterusnya. Warna baju gelap dan menggunakan celana warna tertentu. Ada juga membawa minuman keras, pilox, dan sebagainya untuk coret-menyoret dan membuat simbol di beberapa area publik," ungkapnya kemudian.
Hingga saat ini, lanjut Dedi, kepolisian sudah menetapkan empat tersangka terkait kelompok Anarko Sindikalisme.
"Polda Jabar dan Polrestabes Bandung sudah menetapkan dua tersangka ya karena aksi vandalisme dengan mengenakan pasal 170 KUHP. Dua orang lagi ada di Malang yang sudah ditetapkan tersangka, dikenakan Pasal Tindak Pidana Ringan (Tipiring) Pasal 489 KUHP," ujar Dedi di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019).
Dedi menjelaskan, total Rp 3,5 juta kerugian akan perbuatan vandalisme dua orang anggota Anarko Sindikalisme di Bandung. Namun untuk di Malang tidak ada kerugian yang disebabkan dua tersangka vandalisme.
Sebelumnya, kelompok Anarko Sindikalisme membuat kerusuhan saat peringatan Hari Buruh atau May Day di Bandung, pada Rabu (1/5/2019).
Baca juga: Polisi Tetapkan 4 Anggota Anarko Sindikalisme Jadi Tersangka
Pada hari yang sama, kelompok serupa juga melakukan aksi anarkistis di dua kota lainnya, yaitu Makassar dan Malang.
Untuk kejadian di Bandung, berdasarkan data sementara, tercatat ada 619 orang dari kelompok Anarko yang diamankan saat kerusuhan di Hari Buruh.
Selain di Bandung, gerombolan perusuh berbaju hitam itu merusak gerai McDonald's di Makassar. Setelah kejadian ini , dua pemuda di Makassar diamankan pihak kepolisian.
Sementara di Kota Malang, kelompok tersebut melakukan aksi vandalisme di Jembatan Kahuripan yang merupakan cagar budaya.