Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Prabowo Dinilai Tak Dongkrak Suara PAN

Kompas.com - 02/05/2019, 12:30 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dinilai tak banyak berpengaruh bagi perolehan suara partai politik pendukung pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019.

Direktur Media Center DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Dhimam Abror menilai coat-tail effect atau efek ekor jas tidak terlihat pada pemilu kali ini.

Hal itu terlihat dari perolehan suara parpol pengusung yang menurutnya tidak mengalami peningkatan yang signifikan.

Baca juga: Waketum PAN: Komitmen Kami di Koalisi Prabowo-Sandi Hanya Sampai Pilpres

Direktur Media Center DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Dhimam Abror saat ditemui di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (14/11/2018). KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Direktur Media Center DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Dhimam Abror saat ditemui di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (14/11/2018).
"Kesimpulan saya enggak ada efek ekor jas di pemilu kali ini untuk partai pengusung dan pendukung," ujar Dhimam saat dihubungi, Kamis (2/5/2019).

"Kenaikan (perolehan suara) PDI-P dan Gerindra enggak signifikan, kalau ada efek ekor jas Jokowi dan Prabowo, harusnya naik signifikan," ucapnya.

Berdasarkan hasil penghitungan sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) per Kamis (2/5/2019) pukul 12.06 WIB, PAN memeroleh suara sebesar 6,99 persen.

Posisi perolehan suara PAN terendah jika dibandingkan parpol pengusung Prabowo-Sandiaga, yakni Gerindra, Demokrat dan PKS.

Menurut Dhimam, suara dari kelompok politik kanan dan kelompok 212 tertuju pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sementara kekuatan politik tengah atau yang cenderung memiliki sikap moderat justru memberikan suaranya ke Partai Demokrat.

Baca juga: Soal Isu PAN Merapat ke Jokowi, Ini Kata Waketum Gerindra

"PKS naik karena luberan politik kanan dan 212 semua ke PKS. PAN malah enggak kebagian. PAN yang kali ini coba main di kanan malah enggak dapat suara dari kanan malah sebaliknya kehilangan suara potensialnya di tengah," kata Dhimam.

"Suara kanan habis disedot PKS sedangkan suara yang moderat di tengah lari ke Demokrat," tuturnya.

Kompas TV Kegaduhan yang terjadi di Partai Amanat Nasional terkait sikap Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan yang cenderung mendukung Joko Widodo dan Ma'ruf Amin menyusul pertemuan Ketum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Joko Widodo beberapa hari lalu dinilai mengancam kesolidan koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga. Tak hanya PAN, Demokrat juga disebut-sebut dapat godaan untuk loncat gabung ke koalisi Jokowi-Ma’ruf. Lalu bagaimana peta koalisi pasca-pemilu 2019 nanti? Simak dialognya dalam Sapa Indonesia bersama wakil direktur saksi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Lukman Edy, Wakil Ketua Umum Demokrat Roy Suryo, serta analsi politik UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto. #Koalisi #Parpol2019 #PAN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com