JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Program Tim Kampanye Nasional ( TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Aria Bima, menilai, seharusnya adanya situs Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum dipandang sebagai bentuk transparansi.
Melalui situs tersebut, publik bisa memantau gambaran penghitungan suara di seluruh Indonesia.
Bahkan, bisa membandingkan dokumen C1 plano di lingkungan masing-masing dengan data yang di-input ke Situng.
Baca juga: Jubir BPN: Penghitungan Real Count Awalnya di DPP Gerindra, tetapi Sudah Dipindah
Adapun, di media sosial banyak yang mengunggah perbedaan data antara dokumen C1 dengan hasil input di situs Situng KPU.
"Jangan dibalik, jangan transparansinya KPU untuk mempersandingkan C1 dan hasil meng-entry itu malah dianggap kecurangan," ujar Aria di Posko Cemara, Menteng, Selasa (23/4/2019).
Apalagi, real count juga dilakukan oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, dan partai politik.
Hasil perhitungan itu bisa saling check and balance terhadap proses penghitungan masing-masing.
Baca juga: Tak Ada Penghitungan Real Count di DPP Gerindra
"Justru sekarang ini ada satu kelebihan semua masyarakat bisa melihat C1 dan entry-nya. Kalau salah ya tinggal dikritisi," ujar Aria.
Aria sepakat bahwa KPU harus siap untuk dikritisi. Namun, dia berharap kritik tersebut tidak berubah menjadi tuduhan-tuduhan tak berdasar.
Apalagi, tuduhan kecurangan dilakukan justru ketika KPU berupaya untuk transparan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.