Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Angka Pelanggaran Kampanye, Bawaslu Terbuka terhadap Peserta Pemilu yang Ingin Berkonsultasi

Kompas.com - 25/10/2018, 10:49 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar menyebut, pihaknya terbuka terhadap partai politik atau peserta pemilu yang ingin berkonsultasi. Konsultasi, bisa untuk memperjelas perihal seputar kampanye maupun hal-hal yang berkaitan dengan tahapan Pemilu 2019 lainnya.

"Kami kan Bawaslu selalu terbuka apabila misalnya ada parpol atau peserta pemilu, baik untuk capres ataupun pileg, untuk berkonsultasi kepada kami," kata Fritz di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2018).

"Jadi misalnya apabila ada hal-hal yang tidak jelas, silahkan datang ke Bawaslu, baik Bawaslu RI, provinsi, kabupaten, silahkan datang," sambungnya.

Baca juga: Bawaslu Prediksi Pelanggaran Kampanye Akan Terus Bertambah

Menurut Fritz, pentingnya berkonsultasi adalah untuk memberi penegasan mengenai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama masa kampanye maupun tahapan pemilu.

Selain itu, konsultasi dengan Bawaslu juga penting untuk memberikan penafsiran yang sama antara peserta pemilu dengan penyelenggara terhadap peraturan pemilu, baik Undang-Undang Pemilu, Peraturan Bawaslu (Perbawaslu), maupun Peraturan KPU (PKPU).

"Misalnya apakah ini boleh atau tidak boleh. Kalau memang mungkin kurang jelas ya silahkan datang dan kami siap kok untuk memberikan sama-sama penafsiran mengenai penafsiran Undang-Undang atau penafsiran PKPU dan Perbawaslu selama proses kampanye," ujarnya.

Di samping itu, Fritz mengatakan, pihaknya juga sudah membuat forum sosialisasi mengenai kampanye dan tahapan pemilu lain, di hadapan para peserta pemilu.

Baca juga: Sebulan Masa Kampanye, Bawaslu Temukan 309 Dugaan Pelanggaran

Harapannya, terkait hal-hal yang sudah disampaikan oleh Bawaslu dapat dipahami dan dijadikan peserta pemilu untuk menjalankan tahapan kampanye. Sehingga, ke depannya, pelanggaran-pelanggaran yang berkaitan dengan pemilu, utamanya kampanye, dapat diminimalisir.

Sebelumnya, Bawaslu menemukan 309 dugaan pelanggaran kampanye dalam kurun waktu satu bulan masa kampanye.

Angka tersebut, menurut Fritz, masih bisa bertambah. Sebab, saat ini kampanye yang dilakukan peserta pemilu maupun pendukung belum maksimal.

Tak menutup kemungkinan, ke depannya jumlah pelanggaran akan bertambah karena semakin maraknya kampanye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com