Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahnil Anzar: Pernyataan Sekjen PDI-P Bernuansa Prasangka Buruk

Kompas.com - 06/10/2018, 15:55 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

Kompas TV Prabowo Subianto minta maaf karena terburu-buru menanggapi kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet.

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai, pernyataan yang dilontarkan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto merupakan prasangka buruk.

Melalui keterangan tertulisnya, Hasto menyebut pernyataan pers BPN Prabowo-Sandiaga mengenai kondisi ekonomi di Indonesia, merupakan bentuk dari kampanye asal serang.

"Pernyataan Mas Hasto bernuansa prasangka buruk, apa yang kami sampaikan adalah fakta yang terbentang, dan BPN tidak asal bicara, namun melalui diskusi dan riset bersama tim-tim ekonomi BPN maupun ahli-ahli ekonomi independen," ujar Dahnil kepada Kompas.com, Sabtu (6/10/2018).

Dahnil menuturkan, faktanya saat ini ekonomi masyarakat dalam kondisi sulit akibat kebijakan yang tidak tepat sasaran.

Baca juga: Tanggapan Timses Jokowi soal Prabowo Sebut Elite Gagal Kelola Negara

BPN Prabowo-Sandiaga pun menawarkan solusi dan bantuan agar ekonomi Indonesia membaik.

Selain itu, kata Dahnil, pihaknya juga melakukan kerja nyata, seperti yang dilakukan oleh calon wakil presiden Sandiaga Uno.

"BPN Prabowo-Sandi, melalui Bang Sandi Salahudin Uno bertindak nyata, beliau rela menjual saham Saratoga yang kemudian dibelikan surat hutang negara untuk membantu kesulitan keuangan atau pembiayaan yang sedang dialami APBN kita," tuturnya.

"Setidaknya upaya ini dilakukan Bang Sandi untuk sedikit membantu agar surat utang negara tidak dibeli lebih banyak oleh investor asing, tetapi lebih banyak dibeli oleh investor lokal Indonesia," kata Dahnil.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan sejumlah ahli ekonomi di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2018) malam.

Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandiaga, Fuaf Bawazier, memprediksi kondisi ekonomi Indonesia akan semakin memburuk.

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu memperkirakan pelemahan nilai tukar rupiah akan terus terjadi hingga 2019 dan mencapa kurs Rp 16.000 per dolar AS.

Baca juga: Prediksi Ekonomi RI Memburuk, Kubu Prabowo Tawarkan Solusi Ini

Dalam pertemuan tersebut disepakati beberapa solusi yang ditawarkan koalisi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk membenahi sektor perekonomian.

PDI Perjuangan pun merespons pernyataan pers BPN Prabowo-Sandiaga.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, pernyataan model itu merupakan bentuk dari kampanye asal serang.

"PDI Perjuangan mencermati model kampanye tim Prabowo-Sandi sebagai kampanye asal serang, tanpa konsepsi kebijakan," ujar Hasto dalam siaran persnya, Sabtu (6/10/2018).

Bahkan, Hasto melihat tim Prabowo-Sandi lebih gembira apabila ekonomi Indonesia dalam kondisi terpuruk.

"Hampir setiap hari mereka menyampaikan hal negatif tentang Pak Jokowi. Mereka mengampanyekan rupiah melemah sebagai kebangkrutan ekonomi, harga bahan pokok naik, harga telur naik meskipun faktanya turun dan lain-lain," ujar Hasto.

"Sepertinya, mereka lebih menikmati kalau rakyat, bangsa dan negara Indonesia lagi susah," lanjut dia.

Hasto mengingatkan, kampanye seharusnya berisi gagasan yang solutif. Berkampanye tanpa kebudayaan, tanpa etika dan tanpa gagasan yang membumi hanya membuahkan kegaduhan.

Hasto pun mengingatkan, seorang pemimpin tidak boleh menghadirkan wajah politik suram di tengah masyarakat.

Baca juga: PDI-P Sebut Model Kampanye Prabowo-Sandiaga Asal Serang

"Pemimpin rakyat tidak boleh grasah-grusuh. Pemimpin yang terlalu tipis telinga dan mengambil tindakan tanpa pertimbangan matang hanya akan menghadirkan wajah suram dalam politik," ujar Hasto.

"Sebaliknya, pemimpin yang selalu berada di tengah rakyat serta membuka seluruh panca inderanya atas dasar mata hati yang bening, maka pemimpin itu akan selalu mendapat tempat di hati rakyat," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com