Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Ekonomi RI Memburuk, Kubu Prabowo Tawarkan Solusi Ini

Kompas.com - 06/10/2018, 09:16 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan sejumlah ahli ekonomi di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2018) malam.

Dalam pertemuan tersebut disepakati beberapa solusi yang ditawarkan koalisi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di sektor perekonomian.

Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandiaga, Fuad Bawazier, memprediksi kondisi ekonomi Indonesia akan semakin memburuk.

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu memperkirakan pelemahan nilai tukar rupiah akan terus terjadi hingga 2019 dan mencapai kurs Rp 16.000 per dolar AS.

"Kurs rupiah sekarang cenderung masih melemah. Tren atau indikasinya itu masih sama bahkan memburuk," ujar Fuad saat memberikan keterangan seusai pertemuan.

Baca juga: Koalisi Prabowo-Sandiaga Nilai Pertemuan IMF-Bank Dunia Terlalu Mewah

"Sumber-sumber ekonomi di pasar juga cenderung memburuk sehingga akan ada pelemahan rupiah berlanjut sampai tahun 2019. Tentu pelan atau lambat akan berdampak yang sangat berat. Sehigga tak bisa dilakukan lagi business as usual oleh pemerintah," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, ahli ekonomi Rizal Ramli memaparkan tiga langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk memperbaiki keadaan ekonomi dalam jangka pendek.

1. Kurangi Impor Komoditas Besar

Rizal menyarankan pemerintah mengurangi impor 10 item komoditas yang paling besar. Kuantitas impor komoditas besar tersebut mencapai 67 persen dari keseluruhan impor Indonesia.

Salah satu impor yang seharusnya dikurangi adalah baja dari China. Mantan Menko Kemaritiman itu menilai, saat ini pemerintah terlalu banyak mengimpor baja dari China dan dijual dengan harga yang sangat murah.

Akibatnya, Krakatau Steel sebagai BUMN penghasil baja mengalami kerugian karena tak mampu bersaing dengan produk baja dari China.

Oleh karena itu, Rizal meminta pemerintah menerapkan kebijakan antidumping sebesar 25 persen terhadap produk baja dan turunannya.

Dumping merupakan praktik menjual barang di pasar luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari harga di pasar dalam negeri.

Baca juga: Maruf Amin Optimistis Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Berkembang Pesat

"Otomatis baja impor akan turun, impor kita akan turun 5 miliar dollar. Jangan fokus dengan yang kecil-kecil (komoditas impor), cuma bedak, lipstik, tasbih, yang total impornya hanya 5 miliar dollar AS satu tahun," ujar Rizal.

2. Menaikkan Pajak Impor Mobil

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com