JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin Raja Juli Antoni menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, yang menyebutkan bahwa elite Indonesia gagal mengelola negara.
Menurut dia, jika yang dimaksud Prabowo adalah pemerintahan saat ini, pernyataan itu tidak tepat. Dalam pandangannya, Indonesia saat ini merupakan negara kokoh, stabil, dan berdaulat.
Ia mengatakan, Prabowo, sebagai bagian dari elite di Indonesia, juga harus introspeksi.
"Salah satu indikasi elite Indonesia gagal adalah masih ada elite yang dengan mudah menerima kabar bohong dan dengan berapi-api malah menyebarluaskan berita bohong itu," ujar Raja Juli yang juga Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jumat (5/10/2018).
Baca juga: Prabowo: Maaf, Elite Kita Gagal Mengelola Negara
Pernyataannya itu menyindir isu penganiayaan terhadap juru kampanye Prabowo-Sandiaga, Ratna Sarumpaet, yang ternyata tidak benar.
Ketika isu penganiayaan ini mencuat, Prabowo menggelar jumpa pers dan mengecam tindakan tersebut, serta menganggap ada motif politik di balik peristiwa itu.
"Dia itu seperti sedang berbicara tentang dirinya sendiri," ujar Raja Juli.
"Apabila pemimpin kita gampang ditipu seperti itu, bagaimana bisa dia menghadapi kepentingan asing? Rusaklah negara kita dibohongi dan ditipu terus," lanjut dia.
Diberitakan, pernyataan Prabowo bahwa elite Indonesia gagal mengelola negara diungkapkan saat ia menjadi narasumber di acara ROSI yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (4/10/2018) malam.
Baca juga: Timses Jokowi Pertanyakan Alasan Prabowo Sebut Elite Gagal Kelola Negara
Ia mengungkapkan alasannya berkecimpung dalam dunia politik dan pada akhirnya memutuskan maju kembali pada Pilpres untuk yang keempat kalinya.
"Saya merasa terpanggil karena saya lihat negara saya, bangsa saya, berada di arah yang salah dan saya ingin kembalikan ke arah yang benar," ujar dia.
Sebab, ia merasa para elite di Indonesia telah gagal dalam mengelola negara.
"Maaf dengan segala hormat, elite kita telah gagal mengelola negara. Oleh karena itu saya harus turun ke rakyat, menyadarkan rakyat kita, menggugah kesadaran bahwa sistem ekonomi kita keliru," lanjut dia.
.
.
.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.