JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menyakini, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah tetap netral pada Pilpres 2019 meskipun Ketua PP Pemuda Muhamadiyah Dahnil Anzar memutuskan untuk menjadi koordinator juru bicara tim Prabowo-Sandiaga Uno.
"Muhammadiyah secara kelembagaan selalu ditekankan Haedar Nashir Ketum PP Muhammadiyah netral ya," ujarnya di Posko Cemara, Jakarta, Kamis (20/9/2018).
"Soal itu diatur dalam khitah Muhammadiyah yang sudah diuji tahun ke tahun ya. Ada political disengangement menjaga jarak antara kekuatan politik," sambung Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf itu.
Baca juga: Dahnil Anzar Ditunjuk Jadi Koordinator Jubir Prabowo-Sandiaga
Ia menilai keputusan Dahnil merapat ke Prabowo-Sandiaga Uno merupakan keputusan pribadi. Namun, ia tak tahu persis apakah ada ketentuan harus mundur atau tidak dari PP Pemuda Muhamadiyah.
Raja yang mengaku sebagai aktivis Muhammdiyah menghormati keputusan Dahnil dan mengucapkan selamat karena rekannya itu kini terjun langsung ke dunia politik.
Meski begitu, ada hal yang mengganjal di hati Raja yang mengenal Dahnil sebagai aktivis
"Waktu akan membuktikan apakah pilihan Dahnil benar atau salah. Tapi yang pasti bergabung dengan seseorang yang memiliki latar belakang sejarah HAM yang kelam bagi aktivis seperti Dahnil akan menjadi pertanyaan awal bagi kalangan kawannya," ucap Raja.