Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Internal PKS, Suara Aher Paling Tinggi

Kompas.com - 16/04/2018, 19:11 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid membenarkan, saat ini Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) merupakan calon presiden atau calon wakil presiden terkuat dari partainya.

Menurut dia, hal itu wajar karena Aher merupakan tokoh dengan elektabilitas paling tinggi dalam pemilu internal PKS di antara delapan nama lainnya.

"Ya, kalau di PKS kan objektifnya dari sembilan nama itu, suara terbanyak adalah Pak Aher. Sembilan nama itu kan hasil pemilihan internal PKS, nomor satu Pak Aher, nomor dua saya, nomor tiga Pak Anis Matta, nomor empat Pak Irwan Prayitno, nomor lima Sohibul Iman dan seterusnya sampai nomor sembilan," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4/2018).

"Jadi kalau Pak Aher paling kuat, ya karena beliau memang pilihan tertinggi dari proses penjaringan di PKS," lanjut Hidayat.

(Baca juga : Syarat PKS Usung Prabowo di Pilpres 2019, Cawapres Harus Kadernya)

Saat ditanya, apakah urutan tersebut menunjukan prioritas saat ditawarkan kepada Gerindra untuk dipinang sebagai cawapres bagi Prabowo Subianto, Hidayat menjawab, hal itu masih akan dibicarakan.

Nantinya, sembilan nama tersebut akan disosialisasikan dan ditawarkan ke partai koalisi oleh tim khusus yang dipimpin Sekjen PKS Mustafa Kamal.

Saat ditanya, apakah Aher paling diutamakan sebab memiliki elektabilitas tertinggi, Hidayat menjawab, sembilan nama tersebut sejatinya diutamakan semua.

Ia meyakini, tingginya elektabilitas Aher di internal PKS sejalan dengan elektabilitas riil di eksternal saat dipilih masyarakat langsung.

(Baca juga : Ingin Koalisi Besar, Gerindra Minta PKS Hargai Parpol Lain soal Cawapres bagi Prabowo)

"Ya, saya kira secara awam berbanding lurus. Apalagi Pak Ahmad Heryawan di tingkat publik sangat dikenal sebagai gubernur di provinsi terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar, dengan masa jabatan dan penghargaan yang banyak," ujar Hidayat.

"Dan penghargaan ini bukan diberikan PKS. Ini kan Pak Jokowi ngasih, Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) ngasih, Mendagri ngasih, Menteri PAN-RB ngasih, publik ngasih, jadi ya saya kira paralelnya rasional," lanjut dia.

(Baca juga : Hidayat Nur Wahid Anggap Prabowo Belum Tentu Maju sebagai Capres)

Sembilan bakal calon presiden dan wakil presiden dari PKS itu antara lain, Gubernur Jawa Barat dari PKS Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

Kemudian Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Kompas TV Gerindra menanggapi keinginan Partai Keadilan Sejahtera yang menawarkan posisi calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com