Idham memastikan penyidik akan segera menuntaskan kasus Novel Baswedan.
"Saya ingin meyakinkan bahwa penyidik sampai hari ini terus bekerja melakukan penyelidikan. Ini hanya menyangkut masalah waktu saja. Kami kerja terus, tidak ada kata berhenti, kemudian bekerja berdasarkan profesionalitas dan diawasi banyak lembaga eksternal maupun internal polri," kata Idham.
Pada 11 April 2017, wajah Novel Baswedan disiram air keras seusai menunaikan shalat Subuh berjamaah di Masjid Al Ikhsan, Jalan Deposito RT 003 RW 010, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Seusai mendapat serangan, Novel dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sore harinya, Novel dirujuk ke Jakarta Eye Center.
Baca juga: Kepada Komnas HAM, Novel Sampaikan Dugaan Pelaku Penyiraman Air Keras
Luka parah pada kedua mata Novel akibat siraman air keras ternyata tak cukup ditangani di Indonesia. Pada 12 April 2017, dokter merujuk agar Novel mendapatkan perawatan mata di Singapura.
Pada 17 Agustus 2017, Novel menjalani operasi pertama di Singapura. Hingga saat ini, kasus penyiraman air keras terhadap Novel belum juga menemukan titik terang.
Setelah lebih dari 10 bulan sejak penyerangan dilakukan, polisi belum juga menetapkan satu tersangka.