Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Made Oka Masagung Diduga Jadi Perantara Suap Setya Novanto

Kompas.com - 28/02/2018, 23:30 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan pengusaha Made Oka Masagung sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP.

Made Oka diduga diduga menjadi perantara jatah proyek e-KTP sebesar 5 persen bagi Setya Novanto melalui kedua perusahaan miliknya. Total dana yang diterima Made Oka berjumlah 3,8 juta dollar AS yang diteruskan kepada Novanto.

"MOM diduga menjadi perantara fee untuk anggota DPR sebesar 5 persen dari proyek e-KTP," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo saat memberikan keterangan pers di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2018).

Agus menuturkan, Made Oka patut diduga menjadi perantara jatah proyek e-KTP sebesar 5 persen bagi Setya Novanto melalui dua perusahaan miliknya.

(Baca juga: KPK Tetapkan Made Oka Masagung sebagai Tersangka Kasus Korupsi E-KTP)

Pertama, melalui perusahaan OEM Investment menerima 1,8 juta dollar AS dari Biomorf Mauritius, perusahaan asing yang menjadi salah satu penyedia produk biometrik merek L-1.

Produk tersebut digunakan dalam proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).

Kemudian Made Oka juga diduga memiliki perusahaan PT Delta Energy, yakni perusahaan di bidang investasi yang berlokasi di Singapura.

Perusahaan tersebut diduga menjadi perusahaan penampung dana sebesar 2 juta dollar.

Akibat perbuatannya itu Made Oka disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat 1 subsider Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat 1 KUHP.

"KPK telah menemukan bukti permulaan baru yang cukup untuk menetapkan MOM sebagai tersangka," kata Agus.

(Baca juga: KPK Periksa Made Oka Masagung yang Diduga Perantara Suap untuk Setya Novanto)

Peran Made Oka Masagung mulai terungkap dalam persidangan kasus dugaan korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP). Dalam persidangan, nama Oka disebut-sebut sebagai orang dekat Setya Novanto.

Menurut keterangan terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong, Setya Novanto meminta jatah uang untuk dirinya dan anggota DPR diberikan melalui Oka Masagung.

Dalam catatan perbankan yang disita KPK, Made Oka total pernah menerima 6 juta dollar AS dari pihak-pihak yang terkait dengan proyek pengadaan e-KTP. Padahal, mantan bos Gunung Agung itu tidak mengikuti proyek e-KTP.

Oka tercatat memiliki dua perusahaan investasi di Singapura. Kedua perusahaan tersebut diduga digunakan untuk menampung uang Setya Novanto dari proyek e-KTP.

Perusahaan Oka pernah bertransaksi dengan PT Quadra Solution dan Biomorf Mauritius.

Kompas TV Pemeriksaan ini merupakan rangkaian untuk melengkapi berkas perkara pemeriksaan tersangka keenam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com