JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menganggap kelompok Abu Sayyaf di Filipina seperti Robin Hood. Menurut Kalla, kelompok tersebut menculik dan menyandera demi kepentingan tertentu layaknya cerita rakyat asal Inggris itu.
"Dia sandera, orang bayar. Terus dia bagi ke orang miskin. Jadi itu tradisi lama," kata Kalla di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Kalla juga mengatakan, kelompok Abu Sayyaf sulit ditangani karena terbagi menjadi sejumlah kelompok kecil.
"Sandera ini di tangan Abu Sayyaf atau faksi lebih kecil lagi. Kayak di Marawi kemarin atau kayak di Selatan lagi," kata Kalla.
Karena itu, kata Kalla, Indonesia telah meminta bantuan kepada Front Pembebasan Islam Moro (MILF), Filipina untuk melacak WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf.
"Mereka bisa cari tahu. Iya kita minta mereka," kata Kalla.
(Baca juga: Panglima TNI: Filipina Janji Bebaskan Lima WNI yang Disandera Abu Sayyaf)
Sementara itu, pimpinan MILF, Murad Ebrahim, berjanji akan membantu Indonesia membebaskan para WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf.
"Ada beberapa orang Indonesia yang masih di sandera di South Filipina dan kami akan berusaha sekuat tenaga untuk membebaskan mereka," kata dia.
Saat ini pihaknya terus memonitor perkembangan dan lokasi para sandera WNI tersebut.
"Kami berusaha memonitor ini. Berusaha memindahkan dari satu pulau ke pulau lain," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.