Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua WNI Dibebaskan Abu Sayyaf, Menlu Minta "Exit Clearance" Segera Dirilis

Kompas.com - 22/01/2018, 14:48 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta Pemerintah Filipina segera mengeluarkan dokumen exit clearance untuk dua warga negara Indonesia yang sempat disandera kelompok Abu Sayyaf.

Saat ini, dua WNI bernama La Utu bin Raali dan La Hadi bin La Ad itu sudah berada di Konsulat Jenderal RI Davao, Filipina, setelah dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf.

"Tadi pagi saya sudah komunikasi lagi dengan otoritas Filipina agar exit clearance dapat dikeluarkan sesegera mungkin," ujar Retno Marsudi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (22/1/2018).

Pemerintah, kata Retno, ingin agar dua WNI yang sempat ditahan oleh kelompok Abu Sayyaf segera dipulangkan ke Indonesia. Namun, hingga kini belum ada exit clearance sehingga keduanya belum bisa pulang ke Indonesia.

(Baca: Dua WNI Sandera Kelompok Abu Sayyaf Berhasil Dibebaskan)

Saat ini, Retno mengaku terus berkomunikasi dengan KJRI Davao dan Pemerintah Filipina agar dokumen terkait pemulangan bisa segera dikeluarkan.

Kedua WNI tersebut yakni nelayan yang berasal dari Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Keduanya diculik oleh kelompok Abu Sayyaf dari dua kapal ikan yang berbeda pada tanggal (5/11/2016) di perairan Kertam, Sabah, Malaysia.

"Sekarang yang kami butuhkan adalah memperoleh exit clearance dari Filipina sehingga dua negara kita bisa pulang ke Indonesia secepatnya," kata Menlu.

Selain dua WNI tersebut, pemerintah juga terus mengupayakan agar tiga WNI lainnya juga segera dilepaskan oleh kelompok Abu Sayyaf.

Pada pertemuan awal Agustus 2018 lalu, Retno membahas nasib WNI yang masih ada di tangan kelompok Abu Sayyaf. Hal itu ia sampaikan langsung kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam kunjungan kerja ke Davao, Filipina Selatan, Rabu (3/1/2017).

Kompas TV Saat ini, Ilham tengah mempersiapkan diri guna menjalani pemeriksaan di Kementerian Kehakiman Filipina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com