JAKARTA, KOMPAS.com - Auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pernah menduga akan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat bertemu Inspektur Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Cilandak Town Square.
Hal itu dikatakan auditor BPK Yudy Ayodya Baruna dan pihak swasta Apriyadi Malik saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (10/1/2018). Keduanya bersaksi untuk terdakawa Rochmadi Saptogiri selaku Auditor Utama Keuangan Negara III BPK.
"Jadi kan sebelum ini kan ada yang hampir OTT itu Pak, katanya Pak, saya diceritakan. Katanya hampir OTT waktu itu di yang Pak Triantoro ya Pak ya. Saya cuma dengar itu, dengar di kantor saja, omongan-omongan," kata Yudy kepada jaksa KPK.
Baca juga : Rp 300 Juta untuk Auditor BPK Disebut sebagai Uang Jual Beli Jam Rolex
Sementara itu, Apriyadi mengatakan bahwa ia pernah mengikuti pertemuan di Citos. Pertemuan itu antara Ali Sadli, selaku Kepala Sub Auditorat III Auditorat Keuangan Negara BPK, Auditor Utama Keuangan Negara III BPK Rochmadi Saptogiri dan Sekjen Kemendes Sugito.
Menurut Apriyadi, saat itu mereka yang bertemu di Citos mencurigai beberapa orang yang diduga sebagai pegawai KPK.
"Pas Ali Sadli ketangkap, saya bilang inget gak, waktu itu saya bilang ada 6 orang atau 7 orang yang mendekati kita, itu mungkin orang KPK, saya bilang begitu," kata Apriyadi.
Meski demikian, Apriyadi mengaku tidak mengetahui pembicaraan antara para auditor BPK dan Sekjen Kemendes. Namun, beberapa hari kemudian, Ali Sadli, Rochmadi Saptogiri dan Sekjen Kemendes ditangkap oleh KPK.