Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 300 Juta untuk Auditor BPK Disebut sebagai Uang Jual Beli Jam Rolex

Kompas.com - 09/01/2018, 08:39 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Sub-auditorat III Auditorat Keuangan Negara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ali Sadli pernah menerima uang Rp 300 juta dari temannya, Apriyadi Malik.

Namun, uang tersebut diakui Apriyadi sebagai jual beli jam tangan merek Rolex.

Hal itu dikatakan Apriyadi saat bersaksi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (8/1/2018). Apriyadi bersaksi untuk terdakwa Ali Sadli.

"Uang itu saya berikan sebagai pembayaran jam Rolex sama Pak Ali," ujar Apriyadi kepada jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga: Dekati Auditor BPK, Sekjen KONI Upayakan Kemenpora Dapat Opini WDP

Jaksa KPK Ali Fikri meragukan keterangan Apriyadi tersebut. Sebab, saat transaksi dilakukan, Ali Sadli masih memiliki utang Rp 1 miliar kepada Apriyadi Malik.

Apalagi, saat datang untuk membayar jam tangan, Apriyadi sebenarnya tidak berniat membeli jam tangan. Namun, saat itu kedatangannya untuk menagih utang Rp 1 miliar.

"Ini kan jadi aneh. Saudara mau menagih utang, malah memberikan uang Rp 300 juta. Lagi pula, kenapa tidak langsung dipotong saja dengan utang yang Rp 1 miliar?" kata jaksa Ali Fikri.

Jam Rolex pemberian Sekjen KONI

Jam tangan yang dimiliki Ali Sadli tersebut diduga diberikan Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Ending Fuad Hamidy.

Namun, saat bersaksi di pengadilan, Hamidy membantah pernah memberi jam tangan merek Rolex kepada Ali.

Menurut jaksa, dalam persidangan sebelumnya, teman Ali Sadli bernama Zulkifli mengaku pernah menjadi perantara pemberian jam tangan tersebut.

Baca juga: Ingin Bantu Auditor BPK yang Kena OTT, Saksi Ini Hubungi Ade Komaruddin

Zulkifli mengatakan bahwa Hamidy memberikan jam tangan Rolex itu kepadanya untuk diteruskan kepada Ali Sadli.

Dalam kasus ini, Ali Sadli didakwa menerima suap Rp 240 juta dari Irjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Sugito serta Kepala Bagian Tata Usaha dan Keuangan Inspektorat Kemendesa Jarot Budi Prabowo.

Selain itu, Ali Sadli juga didakwa menerima gratifikasi dan melakukan pencucian uang.

Kompas TV KPK geledah ruangan Irjen Kemendesa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com