Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Video yang Viral Beda dengan Kasus Pemukulan Siswa di Pangkal Pinang

Kompas.com - 06/11/2017, 18:04 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian tengah menyelidiki kasus pemukulan siswa bernama Rama Haryanto oleh gurunya, Muin, di SMPN 10 Pangkal Pinang.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Rikwanto mengatakan, polisi telah mendatangi sekolah tersebut dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Namun, ditemukan sejumlah ketidaksesuaian situasi di sekolah dengan video yang viral di dunia maya.

"Pada video viral kondisi ruang kelas dengan TKP berbeda dan tidak ada kesesuaian," ujar Rikwanto melalui keterangan tertulis, Senin (6/11/2017).

Selain itu, di video, lokasi pemukulan juga terjadi di ruang kelas. Sementara itu, pada kejadian sebenarnya, Rama dipukul di luar kelas.

Rikwanto mengatakan, ditemukan juga ketidaksesuaian ciri guru dan murid yang ada di video dengan guru dan murid yang berkonflik di SMPN 10 Pangkal Pinang. Selain mengecek TKP, polisi juga berkoordinasi dengam Dinas Pendidikan dan Budaya Pemkot Pangkal Pinang.

Baca juga: Kasus Guru Pukul Siswa di Pangkal Pinang Berujung Damai

"PPA Polda Babel dan Polres Pangkal Pinang juga menginterogasi pelaku, korban, dan saksi," kata Rikwanto.

Sebelumnya, Kepala SMP Negeri 10 Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, mengeluarkan surat bantahan terkait video pemukulan siswa yang sempat viral.

Dalam surat bernomor 421.3/152/SMP 10/XI/2017 tertanggal 6 November 2017 itu, pihak sekolah menyatakan siap melakukan pemeriksaan terkait kebenaran video tersebut.

"Sehubungan dengan beredar dan viralnya video penganiayaan siswa, kami membantah tudingan tersebut. Kami tegaskan itu terjadi bukan di SMP Negeri 10 Pangkal Pinang," kata Kepala SMP Negeri 10 Pangkal Pinang Muhamad Kadar.

Baca juga: KPAI Minta Guru yang Aniaya Muridnya di Pangkal Pinang Dievaluasi Disdik

Surat tersebut ditujukan kepada kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkal Pinang. Pihak sekolah langsung menerbitkan surat setelah banyak pihak melakukan konfirmasi terkait kebenaran video tersebut.

Sebelumnya, video berdurasi 37 detik itu sempat viral melalui media sosial. Dalam video terlihat seseorang yang diduga guru sedang memukul dua siswa secara bergantian di ruangan kelas.

Namun, papan nama di bahu siswa tidak terlihat begitu jelas. Video itu diduga direkam siswa lain yang duduk di bangku paling belakang.

Kompas TV Nadia, siswi SMA dari Teladan Pematang Siantar sempat hilang selama satu harri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com