Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Minta Guru yang Aniaya Muridnya di Pangkal Pinang Dievaluasi Disdik

Kompas.com - 06/11/2017, 17:50 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Perlindungan Anak Indonesia mengecam keras aksi penganiayaan siswa berinisial RHP oleh oknum guru bernama Ma’in di salah satu SMPN di Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti, mengatakan, kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah itu dipicu hal sepele. Korban dianggap kurang ajar dengan sengaja memanggil nama si guru tanpa menggunakan kata “Pak”.

Imbas penganiayaan tersebut, RHP kini terbujur lemah di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kota Pangkal Pinang.

"Ini sudah masuk kategori penganiayaan berat karena tidak sekedar ditampar, tetapi siswa pun dibenturkan kepalanya ke dinding," ujar Retno dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/11/2017).

Baca juga: Kepala SMP 10 Pangkal Pinang Bantah Video Pemukulan Siswa oleh Guru

Ia pun menyayangkan penganiayaan tersebut dilakukan di hadapan para siswa lainnya. Bahkan, penganiayaan makin menjadi-jadi sampai terjadi pelemparan kursi meski sudah coba dilerai siswa lain.

Untuk itu, KPAI pun mendesak guru yang bersangkutan dievaluasi dinas pendidikan terkait, apakah masih patut atau tidak untuk menjadi guru.

"Guru semacam ini sangat membahayakan bagi keselamatan psikologis dan fisik anak-anak karena tak mampu mengontrol emosi," kata komisioner KPAI bidang pendidikan tersebut.

Kronologi peristiwa

Berdasarkan Informasi yang dihimpun dan kesaksian sejumlah sahabat korban aksi penganiayaan, aksi bermula ketika korban dengan sengaja mengejek guru tersebut dengan langsung memangil nama tanpa menggunakan sapaan "Pak" saat melewati kelas lain.

Kejadian itu dilakukan setelah korban mengikuti pelajaran olahraga di lapangan. Sementara oknum guru yang mengajar mata pelajaran Matematika itu sedang mengisi kelas.

Alhasil, keisengan korban tersebut berbuah penganiayaan karena guru kemudian mencari siapa murid yang manggil namanya.

Baca juga:  Kasus Guru Pukul Siswa di Pangkal Pinang Berujung Damai

Korban pun mengatakan, saat itu juga aksi pemukulan dan pembenturan kepala ke dinding terjadi.

Korban sempat dibawa ke kantor kepala sekolah, dan pihak keluarga kemudian membawa korban ke Puskesmas Air Itam dan mendapatkan oksigen.

Namun, karena korban merasakan pusing tiada henti, keluarga akhirnya membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut lantaran sempat pingsan setelah terkena pukulan.

Akibat penganiayaan tersebut, korban kini di rawat RSUD Depati Hamzah. Pihak keluarga yang tidak terima atas penganiayaan tersebut akan melanjutkan kasus ini ke ranah hukum.

Kompas TV Seminar sosialisasi Asean Youth Interfaith Camp digelar di Jombang, Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com