Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolri Sempat Minta Direktur Penyidikan KPK Tak Temui Pansus Angket

Kompas.com - 05/09/2017, 13:13 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, pihaknya tidak ingin mencampuri permasalahan di internal KPK terkait Direktur Penyidikan KPK Brigjen Pol Aris Budiman.

Tito mengaku tak sempat berkomunikasi dengan Aris terkait kehadiran di rapat dengar pendapat dengan Pansus Hak Angket di DPR RI.

"Dengan adanya dia datang ke pansus bahwa dia melihat sesuatu, dia berani tanpa ada ijin dari pimpinan KPK, maupun dari Kapolri," ujar Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/9/2017).

(baca: Novel Sebut Direktur Penyidikan Halangi Pemeriksaan Polisi di KPK)

Tito mengatakan, saat polemik itu terjadi, ia tengah menunaikan ibadah haji di tanah suci.

Namun, ia mendengar dari Wakil Kapolri Komjen Pol Syafruddin bahwa Polri telah berupaya mencegah Aris menemui Pansus.

"Wakapolri beri arahan ke Polda Metro Jaya untuk menahan dia supaya tidak berangkat ke Pansus," kata Tito.

Namun, Aris tetap berangkat dan siap menanggung segala risiko. Aris, kata Tito, tak ingin menunggu terlalu lama karena hal tersebut telah menyangkut prinsip.

 

(baca: Aris Budiman: Saya Sangat Dilecehkan Novel Baswedan)

Aris disebut menemui anggota Komisi III DPR sekaligus menerima uang Rp 2 miliar terkait pengusutan kasus e-KTP.

Hal itu terungkap dari sebuah rekaman video pemeriksaan mantan anggota Komisi II DPR RI Miryam S Haryani yang diputar saat sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

"Saya hormat, tapi kali ini hanya saya yang bisa membersihkan nama saya sendiri". Itu pendapat dia," kata Tito menirukan ucapan Aris.

 

(baca: Kapolri Anggap Direktur Penyidikan KPK Sosok yang Jujur dan Loyal)

Tito mengaku mengenal Aris sebagai sosok yang low profile, pekerja keras dan jujur.

"Dia pegang prinsip sangat loyal ke atas, loyal ke samping, loyal ke bawah," kata dia.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com