Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Melestarikan" Bahasa Indonesia di Queensland

Kompas.com - 04/09/2017, 12:20 WIB
Krisiandi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BRISBANE, KOMPAS.com - Minat mengajar dan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di Negara Bagian Queensland, Australia terus mengalami tren penurunan.

Padahal, di era 90-an, Bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa asing yang cukup mendapat perhatian dari sekolah-sekolah di Australia.

Sebanyak 70 persen sekolah di Queensland tak meneruskan program Bahasa Indonesia sejak 2003.

Data itu dibeberkan Kathleen Turner, Direktur Australia Indonesia Business Council (AIBC) dalam tulisannya berjudul "The death of Indonesian language learning in Queensland" yang dimuat di thejakartapost.com pada 20 April 2017.

Kathleen menyebut Pemerintah Negara Bagian Queensland serta sekolah dan universitas setempat tidak melihat Bahasa Indonesia sebagai prioritas.

Dalam artikel itu pula, Kathleen menulis, mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah tersisih oleh program Bahasa China dan Jepang, serta Perancis dan Jerman.

Di akhir tulisannya, Kathlen menyarankan agar Indonesia meningkatkan intensitas promosi  demi menghindari punahnya mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah maupun universitas.

(Baca: Di Pura Gunung Kawi, Obama Menawar Suvenir Pakai Bahasa Indonesia)

Sementara, menurut Alistair Gordon Welsh, doktor dari Deakin University dalam tesisnya mengungkap data, pada 2001 Bahasa Indonesia diajarkan di 28 dari 37 universitas di Australia.

Angka itu merupakan peningkatan yang signifikan sejak 1988 yang hanya diajarkan di 13 perguruan tinggi.

Pada 2011, masih menurut tesis Welsh, dari total 20 universitas, 15 di antaranya memiliki program sendiri untuk Bahasa Indonesia. Sementara, lima lainnya merupakan program kerja sama.

Pasca peristiwa bom Bali yang terjadi pada 1999 dan 2001, sebanyak enam universitas menutup program Bahasa Indonesia pada 2004.

Kondisi kritisnya pengajaran Bahasa Indonesia, baik di tingkat sekolah maupun di universitas diakui Ketua Umum Balai Bahasa dan Budaya Indonesia Queensland Halim Nataprawira.

Halim yang juga salah seorang tim penulis materi kurikulum Bahasa Indonesia di Department of Education and Training Queensland ini mengatakan, ada dua faktor mengapa pengajaran Bahasa Indonesia di Queensland menurun.

Pertama, kata dia, adalah faktor pandangan umum soal Indonesia. Menurut Halim, kasus bom Bali benar-benar menciptakan stigma dari masyarakat Australia terhadap Indonesia.

Hal itu berpengaruh kepada ajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah.

Halaman:


Terkini Lainnya

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Nasional
Soal Peluang Nasdem Dukung Anies di Jakarta, Ahmad Ali: Hanya Allah dan Surya Paloh yang Tahu

Soal Peluang Nasdem Dukung Anies di Jakarta, Ahmad Ali: Hanya Allah dan Surya Paloh yang Tahu

Nasional
Safenet: Kalau 'Gentleman', Budi Arie Harusnya Mundur

Safenet: Kalau "Gentleman", Budi Arie Harusnya Mundur

Nasional
Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Nasional
Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Nasional
Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Nasional
Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com