Di sinilah berkembang kemudian sandi-sandi dan kata-kata atau kalimat-kalimat yang memerlukan terjemahan khusus untuk dapat dimengerti oleh sang penerima pesan, dalam menjaga kerahasiaan informasi yang dikirim.
Hal yang cukup menarik adalah penggunaan kode morse dalam dunia penerbangan. Sudah sejak tahun 1930, seluruh pilot sipil maupun militer harus mampu dalam menggunakan kode morse.
Pada saat teknik navigasi udara yang masih sangat sederhana maka setiap aerodrome atau airport atau pangkalan udara memiliki kode identitas yang diwakili oleh suara kode morse. Tujuannya adalah untuk memudahkan Pilot mengarahkan pesawatnya dengan tepat ke aerodrome tujuan.
Demikian pula dengan beberapa check point pemandu arah (radio beacon) yang memancarkan gelombang radio dalam format kode morse untuk memudahkan pilot dengan radio kompas mengarahkan pesawatnya mengikuti jalur penerbangan yang sesuai dengan rute yang direncakanannya.
Sampai dengan tahun 1970-an masih banyak pesawat Dakota C-47 AURI terutama yang Ex Perang Vietnam masih tetap menggunakan kode morse untuk komunikasi jarak jauh.
Komunikasi menggunakan kode morse di dalam pesawat Dakota AURI di operasikan oleh operator yang dikenal sebagai Juru Radio Udara atau JRU.
Mereka adalah orang-orang yang sangat terlatih dalam menjalankan tugasnya menggunakan kode morse.
Komunikasi antara JRU dengan operator kode morse di darat (pangkalan udara) tidak hanya berfungsi dalam komunikasi normal sehari-hari akan tetapi juga kerap digunakan untuk bertukar informasi penting termasuk di dalamnya mengenai data intelijen yang dibutuhkan.
Kala itu untuk komunikasi jarak jauh memang hanya dapat mengandalkan pada komunikasi kode morse.
Disamping digunakan sebagai komunikasi rutin penerbangan yang mencakup informasi mengenai laporan posisi dan navigasi udara juga tercakup di dalamnya tentang data meteorologi.
Di masa itu para pilot Angkatan Udara dan juga pilot penerbangan sipil mendapatkan juga mata pelajaran kode morse yang diujikan sebelum memperoleh lisensi terbangnya. Kode morse masuk dalam mata pelajaran RTL (Radio Telephoni).
Kode Morse bermula di Amerika Serikat lebih dari satu abad yang lalu tepatnya sejak tahun 1836.
Saat itu seorang seniman kenamaan bernama Samuel FB Morse bersama dengan rekannya ahli fisika Joseph Henry serta seorang rekan bernama Alfred Vail membuat sebuah sistem telegrafi elektris.
Samuel Morse mengembangkannya kemudian dengan membuat kode morse lebih internasional dan lebih modern.
Setahun setelah itu 1837, William Cooke dan Charles Wheatstone di Inggris telah mencoba membuat juga sebuah sistem telegrafis elektris yang menggunakan sistem elektromagnetik pada receiver atau pesawat penerimanya.