Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Widjojanto: Pimpinan Baru KPK Harus Buat Program Cerdas

Kompas.com - 18/12/2015, 20:00 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto mengatakan, lima pimpinan baru KPK harus membuat inovasi program-program pemberantasan korupsi yang cerdas.

Meski banyak pihak melihat kekhawatiran, Bambang mengatakan bahwa dirinya mendorong siapa pun yang menjadi pimpinan KPK untuk menciptakan program yang baik.

"Dibutuhkan kecerdasan untuk membangun program pemberantasan korupsi. Bangsa ini menungu upaya-upaya cerdas itu," ujar Bambang saat ditemui usai acara #jemputbw di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (18/12/2015) sore.

Ia mencontohkan, KPK pada periodenya, saat Ketua nonaktif KPK Abraham Samad merupakan sosok yang sangat muda. Namun, KPK dianggap dapat menciptakan sesuatu di bawah kepemimpinan Samad.

Bambang menjelaskan, salah satunya adalah mengembangkan sistem pencegahan dengan perspektif penindakan.

Ia mencontohkan, jika KPK dalam penyelidikan menemukan ada suatu masalah, maka KPK akan memanggil pihak yang bersangkutan.

KPK kemudian memberi penjelasan bahwa jika kegiatan tersebut dilanjutkan maka akan menimbulkan kerugian bagi negara.

Kalau pun kerugian sudah ditimbulkan, kata Bambang, maka yang bersangkutan akan diberi penindakan. Kemudian yang bersangkutan diperintahkan untuk mengubah kebijakannya.

"Ada beberapa kasus yang tidak dibuka ke publik. Kami berhasil menerapkan strategi pencegahan dengan perspektif penindakan," kata Bambang.

Publik pun diminta menepis kekhawatiran tersebut dan menggantinya dengan optimisme bahwa kelima pimpinan baru KPK dapat dioptimalkan sebaik mungkin.

"Kalau kita khawatir terus kapan bergerak? Kita melawan penjajah punya modal apa? Ketika melawan Suharto kita punya modal apa? Masa lima pimpinan ini kita tidak bisa optimalkan?" ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com