Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Harus Bervisi Kreatif

Kompas.com - 26/10/2015, 16:42 WIB

Kepala Bidang Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Jateng Agus Santoso, Minggu, mengatakan, agar suatu temuan dapat dijual (komersialisasi), harus ada keterkaitan antara akademisi, pelaku usaha, pemerintah, dan komunitas. Tanpa itu, suatu karya inovasi tidak akan dapat diterapkan secara luas.

Selama ini, kata Agus, karya atau temuan masyarakat dikaitkan dengan kebutuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Pemasaran produk yang dihasilkan belum sampai pada tataran industri karena biasanya industri menghendaki untuk produksi massal sehingga belum memadai.

"Sementara ini, yang diarahkan untuk industri dikembangkan di Solo Techno Park. Produk lain ada yang sempat ditawarkan ke industri, tetapi sampai saat ini masih belum ada perkembangan sehingga lebih banyak diterapkan di tataran komunitas. Namun, kami tetap mendorong untuk pengurusan hak paten agar temuan masyarakat terlindungi," katanya.

Pada Lomba Kreasi dan Inovasi (Krenova) Jateng 2015, kata Agus, sebanyak 70 karya masyarakat dari 35 kabupaten/kota di Jateng bersaing. Dari 20 karya terbaik, diseleksi lagi menjadi 16 karya yang akan difasilitasi pembuatan hak patennya oleh Pemerintah Provinsi Jateng.

Selain itu, Balitbang Jateng juga berupaya membangun jaringan penelitian (jarlit) antara akademisi, pelaku usaha (industri), pemerintah, dan komunitas (masyarakat). Jaringan penelitian ini difasilitasi dalam sebuah sistem informasi yang disebut sistem inovasi daerah (sida) yang dapat diakses melalui internet.

Salah satu inovasi terbaik adalah Proskap, yaiu produk sampah kemasan plastik yang dibuat oleh Siti Aminah dari lembaga Cipta Karya Manunggal, Solo. Ia membuat papan pengganti tripleks atau asbes dari sampah plastik kemasan yang dipres dengan suhu tinggi.

"Selama ini, sampah plastik kemasan menjadi masalah besar karena tidak laku dijual, dan jumlahnya banyak sekali sehingga tak ramah lingkungan. Kami bekerja sama dengan Universitas Negeri Sebelas Maret membuat semacam papan dari plastik," kata Siti.

Papan dari sampah kemasan plastik, kata Siti, lebih kuat dibandingkan tripleks dan tahan air sehingga ketahanannya pun lebih lama. "Ini masih taraf uji coba. Kami terkendala mahalnya alat pres. Kalau bisa memiliki alat, tak hanya dapat membuka lapangan pekerjaan, tetapi persoalan sampah akan terkurangi," ujarnya. (GRE/RWN/UTI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Oktober 2015, di halaman 22 dengan judul "Pemimpin Harus Bervisi Kreatif".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Klaim Sandiaga Bersedia Jajaki Pilkada Jabar 2024

PKB Klaim Sandiaga Bersedia Jajaki Pilkada Jabar 2024

Nasional
Cara Pemadanan NIK menjadi NPWP

Cara Pemadanan NIK menjadi NPWP

Nasional
LBH Padang Sebut Pernyataan Polisi yang Berubah-ubah soal Kasus Afif Maulana

LBH Padang Sebut Pernyataan Polisi yang Berubah-ubah soal Kasus Afif Maulana

Nasional
DPR Desak Polri Ungkap Kebenaran Terkait Kasus Meninggalnya Afif Maulana

DPR Desak Polri Ungkap Kebenaran Terkait Kasus Meninggalnya Afif Maulana

Nasional
PKB Beri Dukungan ke Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Petahana Jambi Al Haris dan Abdullah Sani

PKB Beri Dukungan ke Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Petahana Jambi Al Haris dan Abdullah Sani

Nasional
PKB Lirik Sandiaga Uno untuk Maju Pilkada Jabar 2024

PKB Lirik Sandiaga Uno untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Kementerian KP Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai SDGs Poin 14

Kementerian KP Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai SDGs Poin 14

Nasional
Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Nasional
Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Nasional
Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Nasional
Wacana Koalisi PKS, PKB, PDI-P Berpotensi 'Deadlock' pada Pilkada Jakarta

Wacana Koalisi PKS, PKB, PDI-P Berpotensi "Deadlock" pada Pilkada Jakarta

Nasional
Pangkoarmada I Sebut Kapal Bakamla dan KKP Dikedepankan untuk Turunkan Tensi Laut China Selatan

Pangkoarmada I Sebut Kapal Bakamla dan KKP Dikedepankan untuk Turunkan Tensi Laut China Selatan

Nasional
AHY Mau Data Kementerian ATR/BPN Diunggah ke PDN asalkan Keamanan Terjamin

AHY Mau Data Kementerian ATR/BPN Diunggah ke PDN asalkan Keamanan Terjamin

Nasional
Terungkap di Sidang, Ketua Panitia Lelang Proyek Tol MBZ Tak Punya Sertifikasi

Terungkap di Sidang, Ketua Panitia Lelang Proyek Tol MBZ Tak Punya Sertifikasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com