Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Tuntut Janji Jokowi untuk Korban Lapindo

Kompas.com - 16/05/2015, 17:57 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan acara Jambore Relawan Jokowi di Bumi Perkemahan Cibubur, Sabtu (16/5/2015) siang, berlangsung meriah dan dihadiri riburan relawan. Namun, di tengah kemeriahan itu, Achmad Soedarmaji masih mencari keadilan untuk para korban lumpur Lapindo.

Jauh-jauh dari Sidoarjo, Jawa Timur, Ketua Dewan Pimpinan Cabang BaraJP Sidoarjo itu ingin bertemu langsung Presiden Joko Widodo bersama seorang rekannya untuk menagih janji pemerintah terkait pembayaran ganti rugi ratusan warga yang tak lagi memiliki rumah di Sidoarjo.

Soedarmaji menyatakan pemerintahan Jokowi sudah mengatakan mengambil alih tanggung jawab pembayaran ganti rugi tanah dan rumah warga. Namun, hingga kini tak ada tindak lanjut apa pun dari janji itu.

"Pemerintahan Jokowi hanya bicara-bicara saja, tidak ada tindakan nyata yang dilakukan untuk warga Sidoarjo. Padahal, mereka sudah menderita selama 9 tahun ini," ucap Soedarmaji kepada Kompas.com di lokasi acara Jambore Relawan.

Soedarmaji mengaku sudah berupaya menyuarakan keprihatinan warga Sidoarjo kepada komunitas relawan pendukung Jokowi hingga perwakilan partai. Namun, mereka tak benar-benar menganggap isu ini penting untuk dibicarakan ke presiden.

Lantaran segala upaya sudah dilakukan, Soedarmaji pun memutuskan berangkat ke Jakarta bersama seorang rekannya dengan modal sendiri. Dia berharap bisa berdialog langsung dengan Jokowi dan menumpahkan segala kesusahan yang dihadapi warga Sidoarjo.

"Jangan lupa, Pak Jokowi juga dulu kampanye di lokasi lumpur Sidoarjo. Rakyat masih memiliki harapan besar kepada Bapak," kata dia.

Bertumpu pada sumbangan

Selama sembilan tahun tak juga mendapat ganti rugi rumahnya yang tenggelam akibat lumpur Lapindo, menurut Soedarmaji, warga Sidoarjo tinggal di lokasi penampungan tak layak yang ada di sekitar jalan tol.

Mereka sulit mencari tempat tinggal baru apalagi membuka usaha untuk mendapatkan penghasilan. "Surat tanah mereka untuk mengajukan kredit tidak diakui bank. Bagaimana mereka bisa mandiri dan mencari penghasilan?" kata Soedarmaji.

Dia berpendapat selama ini, korban lumpur Lapindo hanya dijadikan sebagai komoditas politik. Mereka didekati ketika kampanye tetapi dilupakan setelah sang calon terpilih.

"Mereka terus berdemo menuntut haknya. Kenapa reaksi masyarakat saat ini lebih tenang dibandingkan pada presiden sebelumnya? Karena Pak Jokowi mendatangi mereka, tapi dibutuhkan lebih dari sekadar kunjungan untuk menyelesaikan penderitaan warga Sidoarjo," ucap pria yang menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo periode 1999-2004 itu.

Soedarmaji pun sudah pupus harapan meminta partai politik berjuang. Pria yang sempat menjadi Sekretaris DPC PDI-P pun memutuskan keluar dari partai karena merasa tak bisa memperjuangkan rakyat.

"Sekarang pemerintah yang harus memenuhi janjinya. Apa masyarakat dibiarkan begitu sampai meninggal?" ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com