Salin Artikel

Alasan Yenti Garnasih Pillih Jadi Ketua Pansel ketimbang Capim KPK

Salah satu wacana yang berkembang di kalangan masyarakat sipil adalah, KPK memerlukan calon yang memiliki kemampuan mumpuni dalam tindak pidana pencucian uang.

Di sisi lain, Yenti merupakan salah satu pakar tindak pidana pencucian uang yang memiliki rekam jejak panjang.

Yenti mengakui banyak pihak yang mendorongnya untuk menjadi calon pimpinan lembaga antirasuah itu. Dorongan-dorongan itu, kata Yenti, sudah berlangsung cukup lama.

"Artinya, ada sebagian potensi bangsa yang menginginkan saya justru masuk jadi komisioner. Dan sejak Pansel (KPK) pertama itu, selalu banyak yang menyebut saya untuk jadi komisioner, gitu," kata Yenti saat berbincang dengan Kompas.com di Gedung Rektorat Universitas Trisakti, Jakarta, Selasa (25/6/2019).

Akan tetapi, Yenti merasa lebih cocok berada di luar dan menjadi akademisi. Yenti merasa lebih baik menyumbangkan pemikiran-pemikirannya dari luar. Menurutnya, masih ada pihak lain yang lebih cocok maju sebagai calon Pimpinan KPK.

"Saya berpikir saya ini kan pemikir ya, akademisi, lebih tatarannya kepada grand designnya nanti bagaimana. Saya mikir juga, dalam kehidupan kan ada pembagian. Ada pemikir-pemikirnya, ada aplikatifnya," kata dia.

"Nah saya mengambil posisi nampaknya saya lebih menguntungkan walaupun ada sedikit saja jasa saya bagi bangsa, yang sedikit ini mungkin menurut saya lebih bagus, saya di luar. Bisa memberikan suatu dorongan," sambungnya.

Ia mengapresiasi banyak pihak yang merekomendasikan dirinya untuk maju sebagai calon pimpinan KPK. Akan tetapi, ia menganggap itu merupakan penilaian dari orang lain saja.

"Beberapa teman bahkan kolega saya, bahkan orang-orang terdekat saya lebih baik Ibu di dalam (KPK), gitu ya. Ya saya demokratis, terbuka saja atas penilaian-penilaian seperti itu, tapi sejauh ini saya merasa sudahlah saya di luar (KPK) aja," ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2019/06/26/13090041/alasan-yenti-garnasih-pillih-jadi-ketua-pansel-ketimbang-capim-kpk

Terkini Lainnya

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke