Hal tersebut disampaikan Yudi kepada Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman terkait penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di ruang kerjanya.
"Sudah tadi malam langsung saya panggil, yang bersangkutan menjelaskan tidak terlibat sama sekali dalam masalah ini," kata Sohibul kepada Kompas.com, Sabtu (16/1/2016).
Sohibul merasa perlu memanggil Yudi karena ruang kerja politisi PKS tersebut sudah digeledah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sejak Jumat kemarin.
(Baca: Presiden PKS Pastikan Sikap Fahri Marahi Penyidik KPK Tak Wakili Fraksi)
Sohibul menegaskan, PKS menghormati upaya penegakan hukum yang dilakukan KPK. Namun, PKS juga menghormati penjelasan Yudi yang merasa tak bersalah dalam kasus ini.
Sohibul mengaku sudah berpesan agar Yudi bisa mengikuti proses hukum yang ada dengan sebaik-baiknya. Yudi pun merespons secara positif pesan tersebut dan berjanji akan kooperatif.
"Saat ini kami tidak mau berandai-andai, tapi jelas kalau ada kesalahan-kesalahan pasti ada sanksi," ucap anggota Komisi X DPR ini.
Sementara Yudi, sejak penggeledahan kemarin, belum bisa dihubungi.
(Baca: Begini Panasnya Adu Mulut Fahri Hamzah dengan Penyidik KPK...)
Penggeledahan pada Jumat (14/1/2016) siang itu dilakukan terkait penangkapan anggota Komisi V Fraksi PDI-P, Damayanti Wisnu Putranti, yang diduga menerima suap terkait proyek di Kementerian PUPR.
Setelah menggeledah ruangan Damayanti di lantai 6, sembilan penyidik KPK turut menggeledah ruangan anggota Komisi V Fraksi Partai Golkar, Budi Supriyanto, di lantai 13.
Setelah itu, penyidik turun ke lantai 3 untuk menggeledah ruangan Yudi. Saat itu, Wakil Ketua DPR yang juga politisi PKS Fahri Hamzah adu mulut dengan salah satu penyidik KPK, HN Christian.
(Baca: Patahkan Argumentasi Fahri Hamzah, Mantan Pimpinan KPK Angkat Bicara)
Fahri yang ditemani politisi PKS lainnya, Nasir Djamil, berkeberatan dengan langkah penyidik KPK yang turut membawa personel Brimob bersenjata laras panjang.
Namun, para penyidik KPK tetap konsisten untuk menggeledah ruang Yudi. Fahri pun akhirnya menyerah dan memilih menjelaskan permasalahan ini kepada awak media yang berada di lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.