Fahri tak terima penyidik KPK yang hendak menggeledah ruang sejumlah anggota DPR turut membawa brimob senjata laras panjang.
Penyidik KPK awalnya menggeledah ruangan anggota Fraksi PDI-P Damayanti Wisnu Putranti yang sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
(Baca: KPK Perkirakan Total Suap di Kasus yang Libatkan Politisi PDI-P Capai Rp 3,9 Miliar)
Setelah itu, penyidik melanjutkan penggeledahan di ruang anggota Fraksi Golkar Budi Supriyanto. Terakhir, penyidik juga menggeledah ruang anggota Komisi V dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Yudi Widiana.
Saat penyidik hendak menggeledah ruang Yudi itu lah, Fahri ditemani anggota Fraksi PKS Nasir Djamil mendatangi para penyidik KPK.
"Mana yang mengaku bawa-bawa Brimob tadi?" kata Fahri dengan nada tinggi.
(Baca: Anggota DPR dari PDI-P dan 3 Orang Lain Ditetapkan Tersangka oleh KPK)
Seorang penyidik KPK bernama Fahri HN Christian pun maju meladeni Fahri. Dia mengaku sebagai penyidik yang meminta agar penggeledahan ini dikawal empat anggota Brimob. Dia merasa hal tersebut sudah sesuai prosedur.
"Tidak, saya akan tetap menjalankan tugas saya," ucap penyidik KPK itu.
(Baca: Ini Kronologi Tangkap Tangan Kasus Suap yang Libatkan Politisi PDI-P)
Terjadi perdebatan panjang antara Fahri dan penyidik KPK tersebut, selama sekitar 5 menit. Tak jarang keduanya saling bicara dengan nada tinggi dalam menyampaikan argumennya. Namun, para penyidik KPK tetap konsisten untuk menggeledah ruang Yudi.
Fahri pun akhirnya menyerah dan memilih menjelaskan permasalahan ini kepda media yang berada di lokasi. Adapun penyidik KPK kembali berdikusi dengan Nasir Djamil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.