JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim Mahkamah Konstitusi Saldi Isra berkelakar dalam sidang sengketa pemilihan anggota legislatif (Pileg) 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2024).
Momen itu terjadi ketika Kuasa Hukum PKB, Erry Ayudhiansyah, mempermasalahkan selisih satu suara Partai Demokrat di Dapil V Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Dalam permohonan perkara bernomor 148-01-01-29/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024, Erry menyampaikan, selisih satu suara itu berdampak pada perolehan kursi keempat anggota DPRD Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Baca juga: Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan
Mulanya, Erry menyampaikan, perolehan suara PKB di Dapil itu sudah sesuai antara data partai dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), yaitu 1.711 suara.
Namun, suara Partai Demokrat justru tidak sesuai dan bertambah satu suara, dari 1.711 menjadi 1.712 versi KPU.
"Bahwa disini ada perolehan suara dari PKB menurut pemohon adalah 1.711 dan termohon 1.711, match (sesuai),Yang Mulia," jelas Erry dalam sidang sengketa Pileg 2024, Jumat (3/5/2024).
"Sedangkan, untuk Partai Demokrat dalam hal ini menurut pemohon ada sebanyak 1.711. Sedangkan, menurut termohon ada sebanyak 1.712. Jadi, ada selisihnya satu suara," lanjutnya.
Baca juga: Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda
Erry menyatakan, penambahan suara tersebut terjadi di TPS 04 Desa Buntulia Selatan, Kecamatan Duhiadaa Dapil V, Kabupaten Pohuwato.
Dalam petitumnya, ia meminta Mahkamah untuk memerintahkan KPU melakukan pemungutan suara ulang (PSU), setidaknya di TPS 04 Desa Buntulia Selatan, yang menyebabkan bertambahnya satu suara untuk Partai Demokrat.
"Menetapkan hasil perolehan suara yang benar untuk pemohon dan Partai Demokrat untuk perolehan alokasi kursi partai politik peserta Pemilu anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRA/DPRD Kabupaten/Kota sepanjang Daerah Pemilihan V kecamatan Duhiadaa," jelasnya.
Baca juga: Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius
Mendengar itu, hakim konstitusi Saldi Isra lantas menyebut selisih itu berbeda tipis.
Ia lantas berseloroh agar kursi DPRD ditambah satu agar tidak lagi berebut.
"Oke, ini kursi berapa yang diperebutkan antara PKB dengan Partai Demokrat?," tanya Saldi.
"Kursi keempat Yang Mulia," jawab Erry.
"Oke, ini kursi keempat ya. Nanti kita tambah aja kursinya daripada berebut- rebut," kelakar Saldi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.