Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bamsoet: Oposisi Tak Dibutuhkan, Pak Prabowo Merangkul Semua Parpol...

Kompas.com - 12/04/2024, 07:39 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, rekonsiliasi politik merupakan hal yang ditunggu menjelang putusan sidang hasil sengketa Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 yang akan dibacakan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 22 April 2024.

Menurut dia, tanda-tanda rekonsiliasi politik sudah menemui titik terang dengan bertemunya Ketua TKN Prabowo-Gibran, Roslan Roeslani, dengan Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, pada Kamis (11/4/2024).

"Ini yang ditunggu pascatanggal 22 (April) nanti, yakni rekonsiliasi. Tadi kita sudah lihat ada Pak Arsjad datang ke sini (open house Airlangga). Tadi sore bertemu Pak Rosan," ujar Bamsoet usai menghadiri acara open house di rumah dinas Airlangga Hartarto di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2024). 

Baca juga: Prabowo Terus Upayakan Rekonsiliasi

"Pertemuan antara tim pemenangan pilpres Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud itu adalah suatu hal yang baik. Tentunya sesuai dengan tahapan," lanjut dia.

Pertemuan-pertemuan itu diharapkan tidak menimbulkan gesekan politik ke depannya.

Menurut Bamsoet, yang dibutuhkan dalam pemerintahan baru adalah demokrasi gotong-royong.

"Dan enggak dibutuhkan lagi oposisi. Saya mendukung Pak Prabowo merangkul semua parpol untuk bersatu membangun bangsa ini ke depan," kata dia.

Sebagai pemenang pilpres, Prabowo dinilai memiliki tanggung jawab untuk merangkul semua partai politik untuk masuk ke dalam pemerintahan. Akan tetapi, bukan berarti tidak lagi sistem check and balance

Baca juga: Jusuf Kalla Sepakat Idul Fitri Jadi Momentum Rekonsiliasi Nasional, tapi..

"Kita bisa memusyawarahkan (perbedaan sikap) dalam sistem demokrasi kita sendiri. Kita Golkar dan parpol lain yang satu koalisi (pendukung Prabowo-Gibran) bukan berarti selalu satu pandangan. Tapi kita bisa selesaikan dengan baik. Jadi bukan berarti tak ada check and balance. Itu masih ada," ujar Bamsoet.

"Lebih gampang (check and balance) justru. Karena kan kalau oposisi bicara pride. Kadang lari dari substansi, tapi kalau satu koalisi bisa bicara dari hati ke hati dan lebih baik untuk masyarakat," tambah dia.

Sebelumnya, Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani mengatakan, ia sudah bertemu dengan Ketua TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD Arsjad Rasjid pada Kamis.

Rosan menyebut pertemuan itu dalam rangka silaturahmi Idul Fitri. Menurutnya, Arsjad yang terlebih dulu menyambanginya.

Baca juga: Sandiaga Datangi Rumah Prabowo Hari Pertama Lebaran, Gerindra: Gestur Rekonsiliasi

"Oh iya, saya ketemu Pak Arsjad. Tadi sore Pak Arsjad ke rumah, datang ke rumah. Terus kan memang tadi di rumah saya ada halalbihalal, dateng. Kan memang Pak Arsjad teman lama dan sama saya selama ini juga kontakan," ujar Rosan usai menghadiri acara halalbihalal di rumah dinas Airlangga Hartarto, kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis.

"Jadi ya silaturahmi di akhir dari bulan suci ini kan kita menjaga silaturahmi dengan siapa pun yang penting untuk kepentingan persatuan bangsa ini kan harus kita jalani," jelasnya.

Sementara itu, saat ditanya apakah pertemuan pada Kamis sore juga membahas kemungkinan bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran, Rosan menegaskan tidak ada rangkul-merangkul.

Sebab, ia dan Arsjad sudah dekat sejak dulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com