Tanggal 26 Oktober Memperingati Hari Apa?

KOMPAS.com – Tanggal 26 Oktober 2023 jatuh pada hari Kamis. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Kanker Payudara Sedunia. 

Selain itu, terdapat pula peringatan dan perayaan lain pada hari ini. Berikut beberapa peringatan yang jatuh pada 26 Oktober 2023.

Hari Kanker Payudara Sedunia

Peringatan Hari Kanker Payudara Sedunia berbeda-beda. 

Ada yang merayakannya pada tanggal 19 Oktober. Namun ada juga yang merayakan pada 26 Oktober. Termasuk sejumlah wilayah di Indonesia. 

Meski tanggalnya berbeda-beda namun bulan Oktober diketahui sebagai Bulan Peduli Kanker Payudara.

Peringatan tahunan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya, penyebab, gejala, tindakan pencegahan, hingga pengobatan jika terkena penyakit kanker payudara.

Untuk mencegah kanker payudara bisa melalui pola hidup sehat dan rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) atau dengan mamografi.

Kanker payudara merupakan sebagai salah satu penyumbang kematian terbesar akibat kanker di Indonesia.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan RI, data Globocan pada 2020 mencatat terdapat 68.858 kasus kanker payudara atau setara 16,6 persen dari total 396.914 kasus kanker di Indonesia. Bahkan angka kematiannya mencapai 22 ribu jiwa kasus.

Dengan adanya peringatan ini diharapkan bisa membuka mata semua wanita untuk periksa secara rutin dan menjauhi pola hidup yang tidak sehat.

Baca juga: Kapan Wanita Perlu Menjalani Mammografi untuk Deteksi Kanker Payudara?

Hari Meletusnya Gunung Merapi

Pada 26 Oktober 2010 merupakan peristiwa yang tidak pernah terlupakan oleh masyarakat Indonesia khususnya warga Yogyakarta. 

Pada tanggal tersebut, Gunung Merapi meletus dengan dahsyat hingga menimbulkan banyak korban jiwa. 

Berdasarkan data yang dihimpun Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah korban tewas sebanyak 386 orang.

Tidak hanya warga Yogyakarta, abu letusan juga mencapai di Magelang, Klaten dan Boyolali. 

Warga terdampak juga tidak hanya mendapatkan kerugian raga namun juga kerugian materil. Banyak rumah yang akhirnya ditinggalkan karena tidak layak huni. 

Erupsi Gunung Merapi juga berdampak pada berbagai sekor seperti sektor infrastruktur, sosial, ekonomi dan sektor lainnya yang mengakibatkan terganggunya aktivitas umum di sekitar Gunung Merapi.