Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Kompas.com - 28/04/2024, 02:18 WIB
Tari Oktaviani

Penulis

KOMPAS.com – Tanggal 1 Mei 2024 jatuh pada hari Rabu. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Buruh Sedunia.

Selain itu, terdapat pula peringatan dan perayaan lain pada hari ini. Berikut beberapa peringatan yang jatuh pada 1 Mei 2024.

Hari Buruh

Setiap tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai Hari Buruh Sedunia atau yang dikenal dengan May Day.

Penetepan hari buruh dilatar belakangi oleh demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1886.

Dalam peristiwa yang dikenal Haymarket Riot membuat kericuhan besar antara polisi dan massa buruh.

Peristiwa tersebut bermula ketika adanya unjuk rasa untuk menuntut perusahaan McCormick Harvesting Machine Company.

Lalu tiga tahun kemudian, kelompok federasi internasional dari kelompok sosialis menyepakati 1 Mei sebagai hari buruh.

Di Indonesia sendiri, Hari Buruh mulai ditetapkan menjadi hari libur nasional pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2013.

Sama seperti di luar negeri, di Indonesia sendiri peringatan Hari Buruh berlangsung meriah.

Ada banyak federasi buruh di Indonesia yang berkumpul di Jakarta untuk melakukan demonstrasi. Biasanya setiap tahun ada sejumlah hal yang menjadi tuntutan dan harapan para buruh untuk ke depannya. 

Baca juga: Diperjuangkan Kaum Buruh, Bagaimana Sejarah dan Asal Usul THR?

Hari Pembebasan Irian Barat

Tanggal 1 Mei tiap tahunnya di Indonesia juga juga ada peringatan Hari Pembebasan Irian Barat. Hari ini menandakan Indonesia pernah merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda.

Ditetapkannya 1 Mei karena bertepatan dengan diserahkannya Irian Barat kepada Indonesia dari Belanda pada tanggal 1 Mei 1963.

Konflik antar Bangsa Indonesia dengan Belanda di masa silam tidak luput dari masalah perebutan wilayah.

Kala itu Irian Barat masuk menjadi bagian Hindia Belanda. Paska perjalanan panjang akhirnya disepakati bahwa Irian Barat akan diserahkan kepada Indonesia. Namun pihak Belanda masih terus menolak melakukan perundingan tentang penyerahan Irian Barat ini.

Usaha Indonesia untuk merebut Irian Barat juga tidak lepas dari peranan pentingnya beberapa tokoh seperti Yos Soedarso, Ali Sastroamidjojo, AH Nasution dan masih banyak nama lainnya.

Indonesia melakukan upaya diplomasi hingga konfrontasi bersenjata sampai akhirnya berhasil merebut Irian Barat berdasarkan suara Penentuan Pendapat Rakyat dan disahkan oleh PBB.

Referensi:

  • Pujiastuti, Sri Dkk. 2007. IPS Terpadu. Jakarta: Erlangga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com