KOMPAS.com - Kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi elemen yang sangat penting bagi kelancaran upaya Indonesia dalam menyongsong era revolusi industri 4.0 yang serba digital.
Adanya pandemi Covid-19 memberi dampak yang sangat besar pada berbagai aspek, termasuk ekonomi makro dan mikro.
Banyak sektor yang merasakan imbas dari pandemi Covid-19 hingga harus menghadapi masa sulit untuk tumbuh dan berkembang.
Melihat kondisi tersebut, pengembangan SDM harus memiliki peran yang sangat penting dan krusial selama masa new normal. Terlebih, SDM menjadi faktor kunci yang berguna dalam menghadapi perubahan cara kerja.
Baca juga: Pakar Pendidikan Finlandia: Ajarkan Anak PAUD Keterampilan Sosial Ketimbang Akademis
Sebagaimana diketahui, pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, dan menengah (dasmen), hingga pendidikan tinggi memiliki peran yang sangat sentral dalam pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Terlebih, perguruan tinggi merupakan pusat pengembangan pengetahuan, teknologi, dan inovasi. Peran perguruan tinggi akan semakin maksimal dengan adanya kolaborasi, dengan perguruan dalam dan luar negeri serta dunia industri.
Untuk mewujudkan SDM unggul, inovatif, berintegritas, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp 660,8 triliun atau 20 persen pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Baca juga: Menko Perekonomian Akan Kaji Pembiayaan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tanpa APBN
Anggaran itu terbagi atas alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 237,3 triliun, transfer ke daerah (TKD) Rp 346,6 triliun, dan pembiayaan investasi Rp 77,0 triliun.
Anggaran pendidikan sebesar tersebut meningkat dibanding anggaran pada 2023 yang mencapai Rp 612,2 triliun.
Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata menyampaikan bahwa ikhtiar dan komitmen kuat perlu dilakukan untuk menjawab tantangan pendidikan di Indonesia.
“Perguruan tinggi tentunya membutuhkan pembiayaan yang lebih memadai,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (10/10/2023).
Apalagi, lanjut Isa, selama ini penyediaan layanan pendidikan tinggi yang didukung oleh APBN cukup signifikan dan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Ia menjelaskan bahwa peningkatan kualitas SDM Indonesia ditekankan pada beberapa hal.
“Pertama, peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Kedua, pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan distribusi guru,” ujar Isa.
Baca juga: Rekrutmen Calon Pengajar Praktik dan Calon Guru Penggerak Dibuka, Ini Kriterianya
Ketiga, lanjutnya, sarana prasarana (sarpras) pendidikan, dan terakhir peningkatan kualitas PAUD.