Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Cuaca Buruk Jelang Pencoblosan, KPU Segera Simulasi Distribusi Logistik di Kepulauan

Kompas.com - 21/09/2023, 19:33 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI segera melakukan simulasi distribusi logistik di wilayah kepulauan dan daerah terluar.

Hal ini berkaitan dengan upaya lembaga penyelenggara pemilu itu memitigasi puncak musim hujan yang kemungkinan melanda jelang hari pemungutan suara 14 Februari 2023.

Sebagai informasi, logistik pemilu sudah harus didistribusikan KPU kabupaten/kota agar tiba di tempat pemungutan suara (TPS) sehari sebelum pencoblosan.

"Rencananya akan ada 3 daerah dengan kategori terjauh, karakter kepulauan, daerah terluar dan daerah perkotaan karena dinamikanya beda-beda," ujar Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari kepada wartawan, Kamis (22/9/2023).

Baca juga: Hari Pencoblosan di Puncak Musim Hujan, KPU Siapkan Manajemen Risiko Bencana

"Berdasarkan beberapa simulasi itu nanti akan dijadikan semacam buku panduan, pegangan bagi teman-teman KPU provinsi, kabupaten/kota untuk tata kelola logistik, terutama SOP penerimaan barang, bongkar muat barang, sortir, lipat, dan seterusnya sampai tingkat TPS," jelasnya

Dalam simulasi itu, KPU akan menguji coba situasi dan kejadian riil di lapangan, mulai dari siapa yang bertanggung jawab dalam bongkar-muat logistik, apa alat kerja yang dipakai untuk memeriksa, pencatatan jumlah logistik yang diterima, sampai pembuatan berita acara sebagai langkah antisipasi kekurangan, salah hitung, atau salah pengemasan.

Sebelumnya, KPU sudah melangsungkan uji coba itu untuk wilayah perkotaan, dengan kantor KPU Kabupaten Bogor sebagai lokasi simulasi karena memiliki wilayah cakupan dan daftar pemilih terbanyak di tingkat kota/kabupaten.

Koordinator Divisi Perencanaan, Keuangan, Umum, Rumah Tangga, dan Logistik KPU RI, Yulianto Sudrajat, menyebut Banggai, Sulawesi Tengah dan Morotai, Maluku Utara, serta Sabu Raijua, NTT sebagai daftar lokasi simulasi distribusi logistik dalam waktu dekat.

Baca juga: KPU-Bawaslu Klaim Siap Hadapi Pilkada 2024 yang Akan Dipercepat Pemerintah

"Karena ini harus melalui kapal, belum lagi faktor cuaca dan sebagainya, maka kami harus mengetahui betul lapangan," ucao pria yang akrab disapa Drajat itu, Kamis.

"Baru kali ini kami mengadakan simulasi untuk distribusi logistik. Sebelumnya simulasi biasanya pemungutan penghitungan suara, simulasi rekapitulasi (hasil penghitungan suara)," ungkapnya.

Drajat juga mengeklaim bahwa KPU telah memiliki peta jalur transportasi, baik laut maupun udara, serta menjalin komunikasi dengan TNI dan Polri untuk perbantuan sarana-prasarana distribusi logistik ke daerah terpencil.

Penelusuran Kompas.com, faktor cuaca berperan cukup penting dalam terjadinya keterlambatan distribusi logistik pada Pemilu 2019.

Baca juga: KPU Buat Zonasi Pengadaan Paket Logistik Pemilu 2024

Dalam penelitian berjudul Evaluasi dan Perbaikan Desain Distribusi Logistik Pemilu Melalui Penerapan Manajemen Logistik yang terbit di Electoral Governance: Jurnal Tata Kelola Pemilu Indonesia Vol. 3 No. 1 (2021), kendala teknis, geografis, dan cuaca menyebabkan keterlambatan suplai logistik di 2.767 TPS.

Hal ini menyebabkan terganggunya jadwal tahapan lipat/sortir surat suara, pengepakan, dan distribusi logistik ke TPS.

Di Medan, tahun 2019, banjir yang melanda gudang KPU Kota Medan menyebabkan keterlambatan pengiriman logistik pemilu menjelang hari pemungutan suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com