Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murka Benny Moerdani Lempar Baret Merah Kopassus

Kompas.com - 29/08/2023, 12:14 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Leonardus Benyamin Moerdani sangat lekat dengan Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau yang kini bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Bersama RPKAD, Moerdani menjelma menjadi salah satu legenda yang selalu menjadi panutan bagi tiap generasi Korps Baret Merah.

Nama besar Moerdani di lingkungan RPKAD juga tak lepas dari kiprahnya ketika menjalankan berbagai operasi.

Sebut saja operasi pertempuran kelompok separatis Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) yang berbasis di Sumatera pada 1958.

Di tahun yang sama, Moerdani juga ditugaskan untuk terlibat dalam operasi penumpasan Piagam Perjuangan Semesta (Permesta) yang berbasis di Sulawesi.

Moerdani juga terlibat dalam operasi pembebasan Irian Barat. Bahkan, ia ditugaskan untuk memimpin penurunan pasukan terjung payung pada Mei 1962.

Dengan pengabdian panjang bersama RPKAD, namun siapa sangka bahwa Moerdani pernah murka kepada satuan pasukan elite Indonesia ini.

Lantas, seperti apa dan mengapa Moerdani bisa meletupkan kemarahannya kepada RPKAD? Berikut latar belakangnya:

Bela anak buah

Ketika masih berseragam RPKAD, Moerdani mempunyai anak buah bernama Agus Hernoto. Hubungan keduanya sampai pada titik persahabatan yang sangat dekat.

Sama seperti Moerdani, Agus juga memiliki samangat juang tinggi. Jiwa patriotisme Agus terlihat ketika terjun dalam Operasi Benteng I dalam rangka membebaskan Irian Barat dari cengkraman Belanda.

Ketika menjalankan operasi ini, kaki Agus tertembak oleh tentara Belanda. Sejumlah anak buahnya pun berusaha untuk menyelamatkan Agus.

Baca juga: Kisah Kapal Selam Tjandrasa Sukses Susupkan Pasukan RPKAD ke Teluk Tanah Merah

Akan tetapi, upaya pertolongan dari anak buah tak membikin Agus menyingkir dari medan pertempuran.

Agus justru tetap berada di garis depan medan pertempuran. Keberanian dan pengorbanan Agus di tengah luka tembak harus dibayar mahal. Agus akhirnya tertangkap dan ditawan tentara Belanda.

Dikutip dari Tribunnews.com, ketika menjadi tawanan, tentara Belanda tetap merawat Agus. Namun, kaki Agus terpaksa diamputasi karena luka tembaknya kadung membusuk.

Singkat cerita, Agus tetap hidup dan menyaksikan bagaimana Irian Barat akhirnya berhasil direbut Indonesia.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com