Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingatkan Kemenhan hingga BIN soal Belanja Barang yang Capai Rp 29,7 Triliun

Kompas.com - 03/07/2023, 12:51 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kejaksaan Agung (Kejagung) agar berhati-hati dalam membeli barang-barang.

Sebab, angka pembelian barang di empat lembaga negara tersebut mencapai Rp 29,7 triliun.

Kepala Negara membandingkan dengan belanja untuk jalan, irigasi, dan bendungan senilai Rp 23,5 triliun.

"Yang paling penting perlu saya tekankan hati-hati dalam pembelian barang-barang. Ini untuk Kemenhan, Polri, BIN, Kejaksaan karena angkanya saya lihat cukup besar, Rp 29,7 triliun," ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam pembukaan sidang kabinet paripurna evaluasi pelaksanaan APBN 2023 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/7/2023).

Baca juga: Deretan Alutsista yang Dibeli Menhan Prabowo, dari Jet Tempur hingga Kapal Selam

"Sedangkan kalau kita bandingkan untuk jalan, irigasi, bendungan di angka Rp 23,5 triliun. Kenapa saya sampaikan ini karena ini berdampak pada pemeliharaan perawatan, pasti itu," kata dia.

Jokowi menjelaskan, untuk pemeliharaan jalan, irigasi, dan bendungan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah tampak sekitar Rp 14,9 triliun.

Sementara itu, untuk pemeliharaan dari empat kementerian dan lembaga yang disebutkannya di atas sebesar Rp 21,5 triliun.

Dengan demikian, menurut Jokowi, kondisi pembelian dan pemeliharaan ini perlu dilihat lebih detail agar APBN Indonesia tetap sehat.

Baca juga: Menengok Anggaran Alutsista Kemenhan di Bawah Pimpinan Prabowo

Dalam sidang kabinet tersebut, Presiden Jokowi juga menyinggung perihal pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester pertama 2023 yang masih di atas 5 persen.

Dengan demikian, selama enam kuartal berturut-turut ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5 persen.

Kemudian, Bank Dunia per 1 Juli 2023 juga kembali memasukkan Indonesia dalam kategori growth upper middle income countries.

"Ini (karena) proses pemulihan yang cepat setelah kita turun ke growth lower income countries di tahun 2020 karena pandemi," tambah Kepala Negara.

Baca juga: Sampaikan Pesan Jokowi, Menhan Prabowo Subianto Sebut Anggaran Alutsista Terbesar dalam Sejarah

Meski demikian, Jokowi juga mengingatkan bahwa situasi yang dihadapi Indonesia pada paruh kedua 2023 ini tidak mudah.

Menurut dia, ada sejumlah kondisi global yang harus diwaspadai Pemerintah Indonesia.

"Situasi yang kita hadapi di paruh kedua 2023 ini tidak mudah dan kita harus mewaspadai beberapa hal. Lingkungan global yang masih tidak stabil pertama, kemudian ketegangan geopolitik yang masih berlangsung," ujar Jokowi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com