Salin Artikel

Jokowi Ingatkan Kemenhan hingga BIN soal Belanja Barang yang Capai Rp 29,7 Triliun

Sebab, angka pembelian barang di empat lembaga negara tersebut mencapai Rp 29,7 triliun.

Kepala Negara membandingkan dengan belanja untuk jalan, irigasi, dan bendungan senilai Rp 23,5 triliun.

"Yang paling penting perlu saya tekankan hati-hati dalam pembelian barang-barang. Ini untuk Kemenhan, Polri, BIN, Kejaksaan karena angkanya saya lihat cukup besar, Rp 29,7 triliun," ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam pembukaan sidang kabinet paripurna evaluasi pelaksanaan APBN 2023 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/7/2023).

"Sedangkan kalau kita bandingkan untuk jalan, irigasi, bendungan di angka Rp 23,5 triliun. Kenapa saya sampaikan ini karena ini berdampak pada pemeliharaan perawatan, pasti itu," kata dia.

Jokowi menjelaskan, untuk pemeliharaan jalan, irigasi, dan bendungan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah tampak sekitar Rp 14,9 triliun.

Sementara itu, untuk pemeliharaan dari empat kementerian dan lembaga yang disebutkannya di atas sebesar Rp 21,5 triliun.

Dengan demikian, menurut Jokowi, kondisi pembelian dan pemeliharaan ini perlu dilihat lebih detail agar APBN Indonesia tetap sehat.

Dalam sidang kabinet tersebut, Presiden Jokowi juga menyinggung perihal pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester pertama 2023 yang masih di atas 5 persen.

Dengan demikian, selama enam kuartal berturut-turut ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5 persen.

Kemudian, Bank Dunia per 1 Juli 2023 juga kembali memasukkan Indonesia dalam kategori growth upper middle income countries.

"Ini (karena) proses pemulihan yang cepat setelah kita turun ke growth lower income countries di tahun 2020 karena pandemi," tambah Kepala Negara.

Meski demikian, Jokowi juga mengingatkan bahwa situasi yang dihadapi Indonesia pada paruh kedua 2023 ini tidak mudah.

Menurut dia, ada sejumlah kondisi global yang harus diwaspadai Pemerintah Indonesia.

"Situasi yang kita hadapi di paruh kedua 2023 ini tidak mudah dan kita harus mewaspadai beberapa hal. Lingkungan global yang masih tidak stabil pertama, kemudian ketegangan geopolitik yang masih berlangsung," ujar Jokowi.

"Ini berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan aktivitas perdagangan yang melemah. Kelihatan ekspor kita menurun," lanjut dia.

Kepala Negara menjelaskan, dari segi angka perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dipaparkan oleh IMF sebesar 2,8 persen, Bank Dunia sebesar 2,1 persen dan OECD sebesar 2,6 persen.

Selain itu, kenaikan tingkat suku bunga global dan inflasi global yang diperkirakan akan relatif tinggi.

Selanjutnya, kata Jokowi, ada kondisi fragmentasi perdagangan global yang menghambat kerja sama multilateral.

"Untuk itu, saya ingin menekankan beberapa hal harus menjadi perhatian kita semua yang pertama, fokus, dan waspada akan potensi krisis," ucap Jokowi.

"Utamakan kepentingan masyarakat dan kepentingan nasional, jangan sampai karena ada persaingan politik program pemerintah jadi terhambat," tambah Kepala Negara.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/03/12512421/jokowi-ingatkan-kemenhan-hingga-bin-soal-belanja-barang-yang-capai-rp-297

Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke