"Ini berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan aktivitas perdagangan yang melemah. Kelihatan ekspor kita menurun," lanjut dia.
Kemudian, kata Jokowi, berbagai lembaga internasional memprediksi perlambatan ekonomi global.
Kepala Negara menjelaskan, dari segi angka perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dipaparkan oleh IMF sebesar 2,8 persen, Bank Dunia sebesar 2,1 persen dan OECD sebesar 2,6 persen.
Selain itu, kenaikan tingkat suku bunga global dan inflasi global yang diperkirakan akan relatif tinggi.
Baca juga: Megawati Ingin Indonesia Perbanyak Alutsista Maritim Pabrikan Lokal
Selanjutnya, kata Jokowi, ada kondisi fragmentasi perdagangan global yang menghambat kerja sama multilateral.
"Untuk itu, saya ingin menekankan beberapa hal harus menjadi perhatian kita semua yang pertama, fokus, dan waspada akan potensi krisis," ucap Jokowi.
"Utamakan kepentingan masyarakat dan kepentingan nasional, jangan sampai karena ada persaingan politik program pemerintah jadi terhambat," tambah Kepala Negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.