Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis Alami Pelecehan Seksual Saat Liput Rakernas, Partai Ummat Minta Maaf

Kompas.com - 15/02/2023, 06:39 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara (Jubir) Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya meminta maaf atas pelecehan seksual yang menimpa seorang wartawati media online berinisial D yang sedang bertugas meliput Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (14/2/2023).

Mustofa turut meminta maaf karena pihaknya tidak bisa mengenali terduga pelaku pelecehan seksual tersebut.

"Kami sampaikan permohonan maaf setulus-tulusnya kepada jurnalis tersebut. Karena bagaimanapun sebagai partai, kami tidak memiliki perangkat untuk mengenali pelaku," ujar Mustofa dalam keterangannya, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: Wartawati Alami Pelecehan Seksual Saat Meliput Rakernas Partai Ummat

Mustofa mengaku sudah meminta maaf kepada redaktur di media online tempat korban bekerja.

Dia memohon maaf apabila panitia lalai dalam merespons dugaan pelecehan seksual tersebut.

"Kami sudah bertemu dengan jurnalis yang mengaku sebagai korban pelecehan tersebut, dan kami baru tahu ada kejadian setelah redakturnya yang memberitahu kami," ujar dia.

Kemudian, Mustofa mengeklaim sudah memberikan pengumuman melalui pengeras suara agar berhati-hati terhadap kejadian yang tak diinginkan.

Dia mengatakan, hal itu berdasarkan pengalamannya yang sering mengikuti kegiatan serupa. Menurut dia, biasanya ada penyusup yang masuk ke arena acara.

Menurut Mustofa, kejadian pelecehan seksual di acara Partai Ummat baru kali ini terjadi sejak partai besutan Amien Rais itu dibentuk.

"Kami sendiri menurunkan tim keamanan lebih dari 100 personel selama rakernas. Namun dalam kondisi seperti itu, saya rasa sangat sulit terdeteksi oleh tim keamanan, apalagi jurnalis tersebut tidak langsung lapor kepada kami," ujar Mustofa.

Baca juga: Partai Ummat Siapkan Bus untuk Antar Anies ke Istana

Mustofa mengatakan, korban sebenarnya bukan dilecehkan di dalam kegiatan resmi Rakernas Partai Ummat.

Akan tetapi, korban dilecehkan ketika sedang melaksanakan wawancara terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di area luar gedung.

Adapun situasi saat itu sangat sesak sehingga kondisi ricuh pun tak terhindar.

"Kami sudah mengantisipasi sebenarnya, dengan menyediakan press room. Namun malah terjadi doorstop di luar agenda resmi kami," ujar dia. 

Kronologi kejadian

Kejadian bermula ketika pihak Partai Ummat menyediakan ruang konferensi pers untuk Anies Baswedan selaku bakal capres Partai Ummat yang hadir ke lokasi.

Namun, Anies memilih untuk konferensi pers di luar ruangan yang disediakan oleh panitia.

Walhasil, awak media mewawancarai Anies di luar ruangan. Saat itu, kondisinya sangat sesak lantaran banyak kader Partai Ummat yang antusias bertemu dengan Anies.

Di tengah-tengah proses wawancara tersebut, D mengalami pelecehan seksual. Namun, D mengaku tidak melihat secara jelas wajah pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com